IKNPOS.ID – Jelang perayaan Pi2Day yang jatuh pada 28 Juni 2025, minat global terhadap Pi Network justru mengalami penurunan drastis.
Menurut data dari Google Trends, pencarian untuk kata kunci “Pi Network” kini hanya mencetak skor 5, angka terendah sepanjang tahun 2025.
Bahkan level ini lebih rendah dibandingkan saat mainnet tertutup (enclosed mainnet) baru saja diluncurkan.
Padahal, banyak pihak menganggap Pi2Day sebagai momentum emas untuk membangkitkan kembali gairah proyek Pi Network yang digadang-gadang sebagai “crypto untuk semua.”
Sayangnya, fakta di lapangan menunjukkan sebaliknya: antusiasme publik justru terus memudar.
Volume Perdagangan IOU Pi Coin Anjlok 97%, Pasar Pi Coin Melemah Parah
Tak hanya minat pencarian, volume perdagangan IOU Pi Coin di pasar tak resmi juga terjun bebas.
Di pertengahan Mei 2025, volume harian masih tercatat di atas $2 miliar, namun kini tinggal $56 juta saja per 4 Juni. Ini artinya, penurunan sebesar 97% hanya dalam hitungan minggu.
Kondisi ini mempertegas lemahnya sentimen pasar terhadap Pi Coin, yang hingga kini belum tersedia untuk diperdagangkan di bursa kripto resmi seperti Binance atau Coinbase.
Pi2Day Jadi Harapan Terakhir? Komunitas Berharap, Tapi Tetap Penuh Tanda Tanya
Meskipun minat menurun, beberapa penggemar setia Pi Network tetap menggantungkan harapan besar pada Pi2Day, yang setiap tahun dirayakan bertepatan dengan ulang tahun Elon Musk.
Akun Pi Network Alerts di X (Twitter) menyebut bahwa update besar akan diumumkan menjelang Pi2Day, termasuk rencana migrasi massal ke mainnet terbuka (Open Network).
Rumor juga beredar bahwa Binance mungkin akan listing Pi Coin pada tanggal tersebut, seperti diklaim oleh akun CryptoLeakVN. Namun hingga kini, belum ada konfirmasi resmi dari pihak Binance maupun tim inti Pi Network.
Kendala Teknis Masih Jadi Hambatan, Contributor Ingatkan Realita
Di balik semangat komunitas, sejumlah pengembang memperingatkan bahwa Pi Network masih punya banyak kendala teknis yang belum terselesaikan.
Dimas Nawawi, salah satu kontributor aktif, mengungkap bahwa Node Mainnet Pi yang aktif saat ini hanya berjumlah puluhan, dari total 200.000+ Node siap pakai.
Ia menekankan bahwa update ke Protocol versi 20 diperlukan untuk menjalankan smart contract, namun hal ini belum dilakukan oleh tim inti.
Ia juga menyayangkan kampanye komunitas yang mendorong agar GCV (Global Conversion Value) segera diberlakukan tanpa kesiapan teknis memadai. “GCV bukan sesuatu yang bisa dipaksa hanya demi hype,” ujar Dimas.