Jumlah Bitcoin di bursa kripto menurun, menandakan bahwa investor lebih memilih menyimpan BTC mereka daripada menjualnya.
Whale Accumulation meningkat. Dompet dengan kepemilikan di atas 1.000 BTC menunjukkan penambahan saldo dalam dua minggu terakhir.
Hash rate Bitcoin tetap kuat dan bahkan mencetak rekor baru, menandakan fundamental jaringan tetap solid dan penambang tidak dalam kondisi tertekan.
Apakah Bitcoin Bisa Naik Tajam?
Ya, peluang untuk naik tetap terbuka lebar. Beberapa alasan optimis menguatkan potensi ini:
1. ETF Masih Menyerap BTC Secara Konsisten
Dana institusional yang mengalir melalui ETF terus mengurangi pasokan BTC di pasar spot. Jika tren ini berlanjut, tekanan beli bisa meledak kapan saja saat sentimen membaik.
2. Agenda The Fed Diprediksi Dovish
Banyak pelaku pasar memperkirakan bahwa Federal Reserve AS akan mulai memangkas suku bunga pada kuartal ketiga 2025. Jika itu terjadi, minat terhadap aset berisiko seperti Bitcoin bisa melonjak.
3. Sentimen Musiman Pasca-Juni
Secara historis, bulan Juli–September sering menjadi periode reli bagi Bitcoin karena masuknya dana dari institusi dan aktivitas pengguna yang meningkat di ekosistem kripto.
4. Dominasi BTC Tetap Tinggi
Dengan dominasi Bitcoin di atas 51% dari total market cap kripto, BTC masih menjadi aset paling dipercaya di tengah ketidakpastian pasar. Ini menunjukkan potensi pemulihan lebih cepat dibandingkan altcoin lain.
Meskipun saat ini Bitcoin bergerak stagnan di kisaran US $107.000, banyak faktor mendukung potensi kenaikan dalam waktu dekat. Tekanan jual mereda, dukungan teknikal kuat, dan sentimen jangka menengah positif menjadi dasar optimisme bahwa BTC bisa segera bangkit dan menembus resistensi penting.
Investor jangka pendek disarankan mencermati zona US $108.800 sebagai pemicu breakout, sementara investor jangka panjang bisa melihat fase sideways ini sebagai kesempatan akumulasi sebelum lonjakan harga besar berikutnya. *