Mengapa cocok untuk pemula?
Solana memberikan akses ke ekosistem kripto yang luas dengan biaya rendah, sehingga cocok untuk belajar dan eksplorasi. Selain itu, komunitasnya aktif dan proyeknya terus berkembang.
Tips:
Tetap waspada karena SOL cenderung lebih volatil dibanding BTC dan ETH. Gunakan untuk belajar NFT atau DeFi jika kamu ingin memahami sisi lain dunia kripto.
4. Binance Coin (BNB) – Token dari Exchange Terbesar di Dunia
BNB adalah token resmi dari Binance, exchange kripto terbesar di dunia. BNB digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari diskon biaya trading, pembelian NFT, hingga staking dan peminjaman kripto.
Mengapa cocok untuk pemula?
BNB memiliki utilitas tinggi di ekosistem Binance, dan nilainya cenderung naik seiring pertumbuhan Binance. Banyak fitur di Binance yang cocok untuk pemula belajar investasi.
Tips:
Gunakan BNB untuk mengurangi biaya trading saat transaksi di Binance. Ikuti juga program staking untuk mendapatkan penghasilan pasif.
5. USD Coin (USDC) & Tether (USDT) – Pilihan Aman dalam Volatilitas
Keduanya adalah stablecoin, yaitu aset kripto yang dipatok dengan mata uang fiat seperti dolar AS. Tujuannya adalah menjaga stabilitas harga. USDC dan USDT banyak digunakan untuk mentransfer dana antar exchange atau untuk menunggu momen beli aset lain.
Mengapa cocok untuk pemula?
Stablecoin bisa menjadi tempat aman saat pasar kripto sedang turun. Tidak cocok untuk investasi jangka panjang, tapi penting untuk strategi pengelolaan risiko.
Tips:
Jangan gunakan stablecoin sebagai tempat utama berinvestasi. Gunakan saat ingin mengamankan keuntungan atau menunggu waktu beli kembali aset kripto lainnya.
Tips Tambahan untuk Pemula dalam Dunia Kripto:
1. Mulai dengan nominal kecil
Jangan langsung invest besar-besaran. Gunakan dana dingin—uang yang tidak mengganggu kebutuhan pokok.
2. Gunakan platform resmi dan legal
Di Indonesia, beberapa platform kripto yang telah terdaftar di Bappebti antara lain Indodax, Tokocrypto, Pintu, dan Rekeningku.