Komunitas Mulai Frustrasi
Kekecewaan mulai dirasakan oleh komunitas Pioneer, sebutan untuk penambang Pi Network. Banyak dari mereka mengeluhkan soal proses KYC yang lambat, minimnya utilitas token, dan belum adanya migrasi mainnet secara menyeluruh.
Kondisi ini memperkuat kekhawatiran bahwa proyek yang dahulu diklaim sebagai terobosan kripto mobile justru menyimpan struktur sentralistik yang tertutup.
“Tidak ada proyek DeFi besar atau dApp nyata yang berjalan di atas jaringan Pi hingga saat ini,” tulis analisis dari Brave New Coin. “Tanpa kegunaan riil, harga Pi akan kesulitan mempertahankan tren naik.”
Padahal, Pi Network sudah mengumumkan pembentukan dana ventura sebesar $100 juta untuk pengembangan aplikasi terdesentralisasi.
Namun, proyek ini masih belum terdaftar di bursa-bursa besar seperti Binance, yang menyebabkan likuiditas rendah dan daya tarik terbatas bagi trader.
Optimisme Masih Ada, Tapi Tantangan Makin Berat
Di sisi lain, sebagian pihak masih menyuarakan optimisme. Influencer kripto Mr. Spock mengatakan, “Saat para peragu hanya menonton dari pinggir, para Pioneer sejati terus menambang, membangun, dan percaya. Sekarang hasilnya mulai terlihat.”
Namun, sebagian besar analis sepakat bahwa tanpa perbaikan struktural, proyek Pi Network bisa kehilangan kepercayaan di momen krusial.
Transparansi pengelolaan wallet, kejelasan roadmap mainnet, serta bukti nyata ekosistem aktif menjadi tuntutan mutlak dari komunitas.
Arah Masa Depan Pi Network Dipertaruhkan
Apakah Pi Network mampu bertahan dari badai sentralisasi dan isu transparansi? Itu kini menjadi pertanyaan besar di tengah komunitas.
Bagi banyak pihak, proyek ini masih menyimpan potensi. Tapi untuk bisa melangkah maju ke panggung global, kepercayaan komunitas harus dibangun kembali melalui langkah konkret dan jujur.