IKNPOS.ID – Keberanian investor swasta untuk menjadi pelopor di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi bukti bahwa IKN bukan lagi sekadar visi masa depan, melainkan kenyataan yang mulai bergerak.
Dengan hadirnya investasi perdana di jantung IKN, geliat ekonomi mulai terasa, menunjukkan bahwa kawasan ini tidak hanya siap dibangun, tetapi juga siap tumbuh sebagai pusat baru pertumbuhan nasional.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menegaskan bahwa kehadiran Qubika Boutique Hotel Nusantara merupakan contoh nyata Ibu Kota Nusantara (IKN) adalah wilayah yang terbuka dan ramah terhadap pelaku usaha.
Qubika Boutique Hotel ini berdiri di kawasan inti pusat pemerintahan (KIPP) IKN, yang terletak di sebagian wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
“Kami harap Qubika bisa menjadi pemantik bagi investor lainnya,” ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono, saat berada di Sepaku, Jumat 9 Mei 2025.
Agung menambahkan bahwa Qubika adalah bukti konkret bahwa IKN bukan sekadar visi masa depan, melainkan telah menjadi kenyataan melalui hadirnya pelaku usaha swasta seperti PT Indonesia Kubika Nasional yang cepat, kreatif, dan berani menjadi pelopor.
Qubika Boutique Hotel menjadi investasi swasta murni pertama yang sudah berjalan di KIPP IKN. Tidak hanya menambah fasilitas akomodasi, hotel ini juga menjadi simbol awal perputaran ekonomi riil di kawasan tersebut.
Agung menyebut, kehadiran Qubika memberikan sinyal positif kepada investor lainnya bahwa IKN merupakan tempat yang prospektif untuk pertumbuhan dan pengembangan usaha.
“Qubika membawa manfaat ekonomi dan sosial secara langsung, termasuk menyerap tenaga kerja lokal di sekitar wilayah IKN,” tambahnya.
Sementara itu, Direktur Qubika Boutique Hotel Nusantara, Ferry Angkawidjaya, mengatakan, pihaknya telah mempekerjakan beberapa warga lokal. Ia menyebut keterlibatan masyarakat adalah bagian penting dari filosofi investasi Qubika di IKN.
“Kami optimis dan akan terus memperluas usaha di IKN karena peluang masih terbuka sangat lebar,” ujarnya.