Satpol PP: Fokus Pembinaan, Bukan Hanya Penindakan
Hingga saat ini, Satpol PP PPU telah dua kali melakukan penggerebekan di beberapa titik yang diduga menjadi tempat praktik prostitusi. Meski begitu, pendekatan yang dilakukan lebih mengutamakan pembinaan daripada sekadar hukuman.
“Kami tidak serta-merta memberikan hukuman, tetapi kami utamakan pembinaan. Kami beri peringatan dan mereka harus menandatangani surat pernyataan agar tidak mengulangi,” jelas Rakhmadi.
Langkah ini diambil untuk memberikan kesempatan kedua kepada pelaku, serta sebagai langkah preventif agar mereka tidak kembali terlibat dalam aktivitas ilegal tersebut.
Satu Suara untuk Menjaga Moralitas IKN
Satpol PP tidak bisa bekerja sendiri. Dalam penanganan masalah ini, mereka mengajak seluruh unsur masyarakat, khususnya pemerintah desa dan pemilik penginapan, untuk bersinergi menjaga ketertiban dan mencegah praktik prostitusi di kawasan IKN.
“Kami harap ada kerja sama dari pemerintah desa dan pemilik penginapan untuk bersama-sama menjaga ketertiban dan mencegah terjadinya pelanggaran di wilayah IKN,” tutup Rakhmadi.
Tantangan Membangun IKN
Maraknya praktik prostitusi online di IKN menjadi pengingat bahwa pembangunan kota tidak hanya soal gedung dan jalan, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang beretika dan memiliki nilai moral yang kuat.
Keterlibatan semua pihak – mulai dari pemerintah daerah, aparat penegak hukum, hingga warga sekitar – sangat penting untuk memastikan bahwa IKN tumbuh menjadi kota yang bukan hanya modern secara fisik, tetapi juga sehat secara sosial dan moral.