Metode ini sangat efektif untuk memperkuat tanah yang tidak stabil dengan menanam batang baja ke dalam tanah dan menyuntikkan semen.
Ini penting untuk menjadikannya lebih kokoh dan tahan longsor. Ini krusial untuk memastikan keamanan dan durabilitas infrastruktur di medan yang bervariasi.
Selain itu, pembangunan bore pile (pondasi dalam) sepanjang 4.896 meter dilakukan untuk menyalurkan beban bangunan ke lapisan tanah yang lebih kuat.
Ini berfungsi untuk menopang bangunan dan menstabilkan tanah lunak atau berair, pondasi kokoh untuk bangunan-bangunan masa depan IKN.
Proyek ini juga mencakup instalasi gorong-gorong jembatan, dengan delapan lengkungan corrugated steel yang akan dibangun, di mana empat di antaranya sudah terpasang dan siap untuk pengecoran beton.
Lalu, pembangunan pierhead, struktur ujung dermaga yang akan berfungsi sebagai tempat sandar kapal utama dan pusat aktivitas bongkar muat, menjadi penghubung vital antara dermaga dengan kapal besar.
Sebagai sentuhan akhir, proyek ini menggunakan dua tipe aspal berkualitas tinggi:
- AC-BC (Asphalt Concrete – Binder Course) seberat 520 ton, lapisan pengikat untuk daya tahan optimal.
- AC-WC (Asphalt Concrete – Wearing Course) seberat 325 ton, lapisan permukaan yang memberikan kenyamanan dan keamanan berkendara.
Menurut papan informasi Kementerian PU, proyek pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Tahap Dua ini dimulai pada 29 Juli 2024 dan dijadwalkan selesai pada 20 November 2025, dengan total durasi pengerjaan 480 hari kalender. Proyek monumental ini didanai oleh APBN senilai Rp 728 miliar dan dikerjakan oleh konsorsium penyedia jasa terkemuka yang terdiri dari PT Brantas Abipraya, PT Lautan Permata, dan PT Selaras KSO.