IKNPOS.ID – Pi Network kembali menjadi sorotan utama dunia kripto setelah mengumumkan dua langkah besar terkait penutupan node sentral dan rencana perilisan kode sumber minggu depan.
Langkah ini diklaim sebagai bagian dari upaya menuju desentralisasi penuh, namun memunculkan pertanyaan baru tentang sejauh mana Pi Network benar-benar terdesentralisasi.
Node Sentral Dimatikan: Langkah Menuju Desentralisasi?
Pi Network secara resmi mematikan node sentralnya, yang sebelumnya berfungsi sebagai pusat koordinasi jaringan.
Langkah ini dianggap sebagai tonggak penting dalam perjalanan Pi Network menuju desentralisasi, sesuai dengan visi mereka untuk membangun ekosistem blockchain yang sepenuhnya terdesentralisasi menggunakan mekanisme konsensus Improved Proof of Stake (IPoS).
Namun, meskipun node sentral telah dimatikan, beberapa pihak masih meragukan tingkat desentralisasi Pi Network. Kritikus menyoroti bahwa tim inti Pi Network masih memegang kendali atas pemilihan supernode komponen penting dalam validasi transaksi dan pemeliharaan blockchain.
Selain itu, tim inti dilaporkan memiliki sekitar 82,8 miliar token PI, yang menimbulkan kekhawatiran tentang konsentrasi kekuasaan dalam ekosistem.
Kode Sumber Akan Dirilis: Transparansi atau Sekadar Janji?
Bersamaan dengan penutupan node sentral, Pi Network mengumumkan rencana untuk merilis kode sumber mereka minggu depan.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan membangun kepercayaan komunitas, memungkinkan pengembang dan kontributor di seluruh dunia untuk mengaudit, berkontribusi, atau membangun di atas basis kode platform.
Namun, beberapa analis blockchain dan anggota komunitas tetap skeptis. Mereka menyoroti bahwa meskipun kode sumber dirilis, aspek-aspek penting seperti struktur tata kelola dan akses pengguna masih terbatas.
Misalnya, mainnet Pi Network tetap tertutup untuk publik, transfer token antar pengguna masih dibatasi, dan akses ke fitur seperti “Lightning” sering memerlukan penggunaan VPN di wilayah tertentu.