IKNPOS.ID – Pi Network kembali menjadi sorotan. Setelah sempat mencuri perhatian dengan model mining berbasis aplikasi ponsel dan potensi masa depan yang dijanjikan, kini jaringan ini tengah menghadapi masa sulit.
Harga token Pi terus menurun tajam, disertai dengan isu manipulasi harga alias pump-and-dump serta aktivitas wallet yang mencurigakan.
Di tengah situasi ini, komunitas Pi Network semakin bingung dan resah. Apalagi, Tim Inti Pi Network (Pi Core Team) justru mengumumkan pembukaan sejumlah lowongan kerja baru, memunculkan pertanyaan besar: Apa sebenarnya yang sedang terjadi?
Harga Pi Merosot: Dari $2,98 ke $0,75
Harga token Pi saat ini berada di kisaran $0,75, jauh di bawah harga puncaknya pada akhir Februari lalu yang sempat menyentuh $2,98.
Bahkan setelah sempat melonjak hingga $1,6796 pada 8 Mei, token ini terus mengalami penurunan.
Menurut analisis teknikal, level support penting berada di angka $0,70. Jika level ini ditembus, maka kemungkinan besar harga akan turun lebih dalam hingga menyentuh $0,40, karena berarti retracement Fibonacci 50% telah gagal bertahan.
Dana Ekosistem $100 Juta Tak Cukup Selamatkan Harga
Menariknya, penurunan ini terjadi tidak lama setelah Tim Inti Pi mengumumkan peluncuran dana ekosistem senilai $100 juta pada 14 Mei lalu.
Dana ini seharusnya bertujuan untuk mendorong pengembangan jaringan, mendukung proyek, dan menumbuhkan ekosistem Pi secara keseluruhan.
Namun di lapangan, dampaknya belum terlihat signifikan. Bahkan ada spekulasi dari anggota komunitas bahwa dana tersebut justru berpotensi menambah tekanan jual karena diduga dimanfaatkan oleh pihak tertentu untuk mencairkan token ke pasar.
Isu Pump-and-Dump dan Dugaan Kendali 10.000 Wallet
Salah satu isu paling panas adalah tuduhan pump-and-dump. Komunitas menuding adanya indikasi kuat bahwa Tim Inti Pi mungkin memiliki dan mengendalikan lebih dari 10.000 wallet dan sub-wallet.
Dari ribuan wallet tersebut, hanya tujuh wallet terbesar yang bisa dilacak secara transparan.
Selama lima bulan terakhir, tercatat adanya perpindahan jumlah besar token Pi antar wallet yang diyakini dimiliki atau dikendalikan oleh tim inti. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius tentang transparansi dan akuntabilitas.
Komunitas pun menuntut jawaban: ke mana sebenarnya larinya token-token tersebut? Dan mengapa tidak ada pelaporan resmi terkait aktivitas ini?