IKNPOS.ID – Dunia kripto tengah menyoroti Pi Network yang kini berada di ambang peluncuran Open Mainnet, fase paling ditunggu-tunggu oleh jutaan pengguna atau Pioneer di seluruh dunia.
Setelah bertahun-tahun berada di jaringan tertutup (Enclosed Network), Pi Network akhirnya bersiap membuka gerbang sepenuhnya ke dunia luar.
Tapi tunggu dulu, kunci kesuksesan jaringan ini bukan hanya teknologi atau hype semuanya bergantung pada siapa yang menjalankan node dan seberapa stabil mereka bekerja.
Open Mainnet Pi Network: Apa yang Terjadi di Balik Layar?
Meski Pi Core Team belum mengumumkan secara resmi tanggal pendaftaran node baru untuk 2025, banyak analis melihat bahwa proses peralihan node dari jaringan percobaan (Testnet) ke jaringan utama sedang berlangsung secara bertahap.
Bahkan, beberapa spekulasi menyebut bahwa proses ini sudah dimulai sejak 20 Februari 2025, atau minimal sedang berjalan selama kuartal pertama hingga Juni.
Langkah ini penting karena Open Mainnet bukan hanya soal membuka akses keluar-masuk ke jaringan.
Ini soal menguji sistem, mengukur ketahanan, dan membuktikan apakah Pi benar-benar siap sebagai mata uang digital yang terdesentralisasi, aman, dan efisien.
Kenapa Node Pi Network Jadi Kunci Utama?
Pi Network sempat mencetak rekor dengan lebih dari 100.000 pengguna yang menginstal aplikasi Node sejak 2022, dan bahkan dilaporkan ada 245.941 node aktif pada awal 2025.
Tapi yang bikin penasaran, laporan dari Piscan.io menunjukkan hanya sekitar 15 node yang benar-benar memvalidasi transaksi—dan beberapa di antaranya justru dijalankan langsung oleh tim pengembang.
Perbedaan mencolok ini menimbulkan pertanyaan besar: Seberapa terdesentralisasi sebenarnya Pi Network?
Pi Node v0.5.0: Langkah Strategis Menuju Mainnet
Untuk mengatasi tantangan tersebut, Pi Core Team meluncurkan pembaruan software dengan versi terbaru Pi Node v0.5.0.
Pembaruan ini membawa sistem ke Testnet2, sebuah simulasi yang dirancang menyerupai kondisi di Open Mainnet.
Tujuannya? Menguji kesiapan node dalam transisi nyata, meningkatkan keamanan, dan mendesentralisasi kekuatan komputasi.
Dengan kata lain, hanya mereka yang “lulus uji coba” di Testnet yang akan mendapat kesempatan menjalankan node di jaringan utama.