IKNPOS.ID – Sidra Coin adalah mata uang kripto syariah yang dikembangkan oleh Sidra Bank, sebuah platform keuangan digital yang mengintegrasikan teknologi blockchain dengan prinsip-prinsip keuangan Islam.
Dengan berbagai fitur seperti penambangan melalui aplikasi, staking, dan pertukaran di platform P2P, pengguna memiliki berbagai cara untuk menghasilkan pendapatan dari Sidra Coin.
Jika tertarik untuk berinvestasi kripto syariah dan mendapatkan uang dari Sidra Coin ini, caranya tidak sulit. Siapa saja, bisa melakukan penambangan untuk bisa menghasilkan cuan dari Sidra Coin.
Panduan cara dapat uang dari Sidra Coin mata uang kripto syariah
1. Penambangan Sidra Coin melalui Aplikasi Sidra Chain
Salah satu cara utama untuk memperoleh Sidra Coin adalah melalui penambangan menggunakan aplikasi Sidra Chain yang tersedia di Google Play Store.
– Unduh dan Instal Aplikasi: Dapatkan aplikasi Sidra Chain dari toko aplikasi resmi.
– Registrasi dan Verifikasi KYC: Buat akun dan lengkapi proses Know Your Customer (KYC) untuk memastikan keamanan dan kepatuhan.
– Mulai Menambang: Setelah verifikasi, aktifkan fitur penambangan. Aplikasi akan berjalan di latar belakang, memungkinkan Anda menambang Sidra Coin tanpa mengganggu penggunaan ponsel sehari-hari.
Penambangan ini dirancang untuk ramah pengguna dan tidak memerlukan perangkat keras khusus, menjadikannya aksesibel bagi siapa saja yang ingin memulai .
2. Staking Sidra Coin mata uang kripto syariah untuk Penghasilan Pasif
Selain penambangan, pengguna dapat mengunci (staking) Sidra Coin mereka dalam ekosistem Sidra Bank untuk mendapatkan imbal hasil. Staking membantu menjaga stabilitas jaringan dan, sebagai imbalannya, pengguna menerima tambahan Sidra Coin. Ini merupakan cara efektif untuk menghasilkan pendapatan pasif sambil mendukung ekosistem.
3. Pertukaran dan Penjualan Sidra Coin
Setelah mengumpulkan Sidra Coin melalui penambangan atau staking, pengguna dapat menukarkannya dengan mata uang kripto lain atau fiat melalui platform pertukaran P2P yang disediakan oleh Sidra Bank.
Terverifikasi Dewan Pers