2. Manajemen Token yang Kurang Bijak
Masalah kedua adalah soal pengelolaan token. Dalam waktu 12 bulan ke depan, Pi Network akan melepaskan sekitar 1,51 miliar koin ke pasar, setara dengan 132,3 juta koin per bulan.
Dengan nilai saat ini, itu berarti lebih dari $1,12 miliar token akan membanjiri pasar, atau sekitar 22% dari total kapitalisasi pasar saat ini.
Saat supply meningkat dan demand stagnan, hukum pasar berlaku: harga cenderung turun. Tanpa langkah nyata untuk mengontrol sirkulasi token, investor yang sudah memegang koin lebih dulu akan terus terdilusi nilainya.
Sebagian pihak menyarankan agar Pi Foundation mulai melakukan burning token—yakni menghapus sebagian token dari peredaran untuk menjaga kelangkaan dan menaikkan nilai token yang masih tersisa.
Namun hingga kini, belum ada tanda-tanda bahwa strategi ini akan diambil.
3. Ekosistem yang Masih Lemah
Meski Pi Network telah mengumumkan pendirian dana senilai $100 juta untuk menarik pengembang aplikasi ke ekosistemnya, para kritikus menyebut upaya ini masih terlalu awal dan terfokus pada area yang salah.
Salah satu kritik utamanya adalah: aplikasi Pi saat ini hanya tersedia melalui Pi Browser, yang membuat jangkauan pengguna sangat terbatas.
Sementara itu, pesaing lain sudah hadir di App Store dan Google Play, menjangkau miliaran pengguna global.
Dengan kata lain, meski niat baik sudah ada, eksekusinya belum optimal.
Untuk mengubah arah angin, pengembang Pi perlu segera:
-
Memperluas jangkauan aplikasi ke platform mobile global.
-
Membangun aplikasi yang benar-benar berguna, bukan sekadar “pengisi” ekosistem.
-
Mendorong transaksi nyata dengan Pi Coin, bukan sekadar penimbunan token di dompet.
Pi Network Harus Bergerak Cepat
Dari ketiga isu besar tersebut sentralisasi, manajemen token, dan lemahnya ekosistem terlihat jelas bahwa masa depan Pi Network berada di persimpangan jalan. Jika proyek ini ingin kembali menarik investor, perubahan drastis harus segera dilakukan.
Tanpa itu, harga Pi Coin kemungkinan besar akan terus terpuruk, dan proyek ambisius ini bisa kehilangan momentum emasnya.