IKNPOS.ID – Kabar gembira datang dari dunia transportasi udara di Kalimantan Timur.
Bandar Udara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto Samarinda kini siap memperluas sayapnya sebagai pusat distribusi logistik udara di wilayah Kaltim dan sekitarnya.
Hal ini menyusul selesainya pembangunan gedung kargo lini dua, lengkap dengan sepuluh konter siap pakai.
Langkah strategis ini tak hanya menjadi kabar baik bagi industri penerbangan, tetapi juga membuka peluang luas bagi para pelaku usaha Ekspedisi Muatan Pesawat Udara (EMPU) yang ingin menjajaki potensi besar di sektor logistik udara di Kalimantan Timur.
APT Pranoto Siap Gerakkan Logistik Kaltim
Menurut Kepala BLU Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara Kelas I APT Pranoto Samarinda, Maeka Rindra Hariyanto, kehadiran gedung kargo lini dua ini adalah lompatan besar dalam pengembangan layanan kargo udara di Samarinda.
“Selesainya pembangunan sepuluh konter di gedung kargo lini dua ini merupakan langkah maju dalam meningkatkan kapasitas layanan kargo di bandara kami,” ungkap Maeka Rindra di Samarinda, dikutip dari Antara, Selasa 6 Mei 2025.
Ia menambahkan bahwa Bandara APT Pranoto kini semakin kuat posisinya sebagai penggerak logistik dan pendukung utama Ibu Kota Nusantara (IKN) yang terus berkembang pesat.
Lokasi Strategis dan Infrastruktur Andal
Bandara APT Pranoto terletak di kawasan strategis ibu kota provinsi Kalimantan Timur. Lokasi ini membuatnya sangat cocok menjadi simpul utama distribusi barang, khususnya bagi pelaku usaha dari berbagai wilayah seperti Kutai Timur, Kutai Barat, Kutai Kartanegara, Bontang, dan tentunya Samarinda.
Infrastruktur yang terus dibenahi serta kemitraan dengan PT Anugrah Cargo melalui skema kerja sama pemanfaatan lahan membuat layanan logistik di bandara ini semakin menjanjikan.
“Kami berharap, dengan adanya fasilitas ini, pertumbuhan ekonomi regional dapat semakin merata dan berkelanjutan,” kata Maeka Rindra.
Kargo Udara APT Pranoto Tumbuh Pesat
Fakta menarik, berdasarkan data tahun 2024, APT Pranoto mencatatkan layanan kargo sebesar 4.183.670 kilogram.
Angka ini menunjukkan pertumbuhan 18 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Padahal, layanan kargo baru aktif sejak 2020. Artinya, potensi pertumbuhan ke depan masih sangat besar.
Ini membuktikan bahwa kebutuhan pengiriman barang melalui jalur udara di wilayah Kalimantan Timur mengalami peningkatan signifikan.
Biaya yang kompetitif, waktu tempuh yang lebih cepat, dan jangkauan nasional menjadikan kargo udara pilihan menarik.