IKNPOS.ID – Distribusi obat yang merata masih menjadi persoalan utama di banyak daerah terpencil Indonesia, khususnya di wilayah Waenetat, Kabupaten Buru, Maluku.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) cabang Waenetat (http://pafiwaenetat.org) menekankan pentingnya peran apoteker sebagai ujung tombak dalam memastikan masyarakat mendapatkan layanan farmasi yang memadai, meskipun di tengah keterbatasan fasilitas dan akses.
Berbagai kendala seperti kondisi geografis yang sulit, sarana transportasi terbatas, dan minimnya fasilitas kesehatan sering kali menyebabkan ketidakseimbangan dalam distribusi obat.
Dalam konteks ini, apoteker tidak hanya berfungsi sebagai penyedia obat, tetapi juga sebagai agen perubahan yang mengintegrasikan teknologi untuk mempercepat dan memperlancar rantai pasok obat, terutama saat situasi darurat.
Salah satu inovasi yang tengah dikembangkan adalah penggunaan platform logistik online yang memungkinkan pemantauan stok obat secara real-time.
Dengan sistem ini, apotek dan fasilitas kesehatan di daerah terpencil dapat segera mengidentifikasi kekurangan stok dan melakukan pengadaan dengan lebih cepat dan efisien.
PAFI Waenetat (http://pafiwaenetat.org) juga menyoroti pentingnya pelatihan intensif bagi apoteker muda agar mereka mampu beradaptasi dengan kondisi lapangan yang berbeda dari kota besar.
Selain itu, edukasi kepada masyarakat tentang penggunaan obat yang tepat dan bertanggung jawab menjadi bagian penting dari tugas apoteker.
Teknologi telefarmasi juga mulai diimplementasikan, memungkinkan pasien di daerah terpencil mendapatkan konsultasi farmasi jarak jauh.
Ini sangat membantu terutama pasien dengan penyakit kronis yang membutuhkan pengawasan terapi berkelanjutan tanpa harus melakukan perjalanan jauh ke kota.
Dukungan Teknologi dan Peran Apoteker
Meski demikian, tantangan seperti jaringan internet yang belum memadai dan rendahnya literasi digital masyarakat masih menjadi hambatan.
Oleh karena itu, PAFI Waenetat (http://pafiwaenetat.org) mengajak pemerintah dan sektor swasta untuk bekerja sama membangun infrastruktur yang mendukung pemerataan layanan farmasi.