IKNPOS.ID – Rencana Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi untuk mengirim siswa yang dianggap nakal ke barak militer kembali menuai kritik.
Anggota Komisi X DPR RI, Bonnie Triyana, menegaskan bahwa tentara bukan solusi untuk menyelesaikan persoalan pendidikan anak.
“Tidak semua problem harus diselesaikan oleh tentara, termasuk persoalan siswa bermasalah,” tegas Bonnie dalam keterangan tertulisnya, Rabu, 30 April 2025.
Rencana ini pertama kali diungkap Dedi Mulyadi saat menghadiri HUT ke-26 Kota Depok. Ia menyampaikan keinginannya agar anak-anak yang sering membolos, melawan orang tua, bahkan balapan liar, diserahkan ke barak militer untuk dididik lebih disiplin.
Bahkan, Dedi menyebut telah menyiapkan anggaran pembinaan hingga satu tahun.
Namun, Bonnie Triyana dari Fraksi PDI Perjuangan menolak keras gagasan tersebut. Menurutnya, pendidikan ala militeristik bukan pendekatan yang tepat untuk membangun karakter anak.
“Penanganan siswa bermasalah harus dipahami secara holistik dengan menelaah keluarga, lingkungan pergaulan, dan aktivitas di sekolah,” ujar Bonnie.
Anak Bermasalah Bukan untuk Dimiliterkan
Bonnie menilai bahwa pendekatan militer justru bisa menimbulkan trauma psikologis baru bagi anak-anak. Ia menekankan pentingnya keterlibatan ahli seperti psikolog dan psikiater untuk memahami akar permasalahan tiap siswa.
“Melibatkan tenaga profesional jauh lebih tepat dibanding memasukkan mereka ke barak militer,” lanjutnya.
Politikus yang juga sejarawan ini mengingatkan bahwa setiap anak memiliki latar belakang yang berbeda. Ada yang berasal dari keluarga yang bermasalah, lingkungan tidak sehat, hingga faktor ekonomi.
“Jadi tidak bisa disamaratakan. Harus dicari pola pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” tegasnya.
Kritik terhadap ‘Solusi Instan’
Bonnie menyebut ide pengiriman anak nakal ke barak sebagai “solusi instan” yang tidak akan menyentuh akar permasalahan.
“Cara seperti itu hanya menutupi masalah sesaat. Tapi tidak menyelesaikan persoalan sosial di balik perilaku mereka,” kata dia.
Ia juga menyinggung pentingnya kehadiran guru konseling terlatih di tiap sekolah. Bonnie menekankan bahwa pemerintah daerah seharusnya lebih memperhatikan kebutuhan dasar siswa, salah satunya pembinaan mental dan emosional.
“Sebaiknya jangan merepotkan tentara yang bertugas menjaga kedaulatan negara dengan beban tambahan yang bukan tanggung jawab mereka,” katanya.