IKNPOS.ID – Perjalanan Pi Network dalam dunia mata uang kripto nyaris sama dengan Bitcoin. Token teratas Bitcoin dulunya juga dijual dengan nilai rendah. Selain itu juga menghadapi skeptisisme sama seperti Pi Network.
Namun berkat kegigihan, Bitcoin yang sederhana kini jadi penguasa kripto. Analis memperdiksi Pi Network juga bakal jadi raksasa keuangan digital seperti Bitcoin.
Pi Network mengalami fluktuasi harga pada hari-hari awal di pasar terbuka. Menurut para analis kripto dan anggota komunitas, kondisi seperti ini Bitcoin juga jpernah mengalaminya.
Related Post
Mereka berpendapat valuasi Pi bukan indikasi potensi jangka panjang, seperti awal mula Bitcoin yang sederhana, akhirnya menjadi raksasa keuangan.
Kurang lebih seperti itulah, masa depan Pi Network, sama seperti Bitcoin. Pada tahun 2009, ketika Bitcoin pertama kali diperkenalkan ke dunia, ia tidak memiliki valuasi moneter selama setahun penuh.
Baru pada tahun 2010 pertukaran Bitcoin pertama yang diketahui dengan fiat terjadi, dengan nilai sekitar 10.000 BTC untuk dua pizza. Kemudian butuh satu tahun lagi bagi Bitcoin untuk mencapai $1.
Pi Network sama seperti Bitcoin dalam perjalanan menuju sukses
Maju cepat lima belas tahun, dan mata uang kripto pertama di dunia sekarang diperdagangkan di atas $85.000 pada titik tertinggi sepanjang masa. Ini setelah berubah dari eksperimen digital khusus menjadi kelas aset multi-triliun dolar.
Cara dan perjalanan Pi Network dan Bitcoin mungkin berbeda, tetapi sama-sama menghadapai skeptisisme. Bahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut Bitcoin sebagai penipuan pada waktu itu.
Sama seperti Pi Network yang mendapat tudingan sebagai skema ponzi dan penipuan oleh bos Bybit Ben Zhou.
Peluncuran dengan membawa visi menciptakan mata uang kripto yang lebih inklusif dan hemat energi, Pi Network memulai pengembangannya pada tahun 2019.
Selama enam tahun, proyek ini mengembangkan komunitasnya, membangun protokol penambangan yang mengutamakan perangkat seluler, dan secara bertahap meluncurkan mainnet tertutupnya.
Terverifikasi Dewan Pers