Harga PI Sempat Tertekan, Tapi Kini Bangkit Lagi
Meski hari ini PI naik signifikan, perlu dicatat bahwa harga Pi Network sempat turun 30% dalam sebulan terakhir, terutama karena tekanan jual dan aktivitas mencurigakan dari dompet-dompet mikro.
Beberapa analis bahkan mengkhawatirkan adanya wash trading yang bisa menimbulkan manipulasi pasar.
Namun secara teknikal, momentum mulai berbalik arah:
Related Post
RSI (Relative Strength Index) berada di level 62.82, mengindikasikan sentimen beli yang semakin menguat.
Jika RSI terus naik hingga melewati 70, potensi koreksi jangka pendek bisa terjadi.
Bollinger Bands memperlihatkan pola yang menyempit (tightening), menandakan harga sedang konsolidasi.
Support saat ini berada di $0,6635 (garis tengah SMA 20 hari), sedangkan resistensi utama ada di sekitar $0,68.
Jika PI berhasil menembus batas atas tersebut dengan volume pembelian yang cukup besar, harga bisa melonjak ke $0,72 dalam waktu dekat.
Target Harga PI: Apakah Bisa Sampai $1?
Meskipun masih berada di bawah $1, banyak pengamat pasar kripto mulai mengincar target harga $1 untuk PI, terutama jika proses migrasi mainnet berjalan lancar dan melibatkan jutaan pengguna yang sudah terverifikasi.
Beberapa faktor pendukung target ini:
Komunitas besar (lebih dari 50 juta pengguna terdaftar)
KYC yang aktif dan meningkat
Model distribusi yang sehat
Antisipasi terhadap pembukaan ekosistem dApp di mainnet
Namun, seperti biasa, dunia kripto sangat fluktuatif. Investor disarankan tidak mengambil keputusan hanya berdasarkan spekulasi.
Kesimpulan
Pi Network menunjukkan sinyal kebangkitan setelah lama dinanti-nanti komunitasnya. Dengan lebih dari 12 juta pengguna yang sudah KYC dan migrasi mainnet yang akhirnya dimulai, kepercayaan pasar mulai pulih.
Harga PI yang naik 5% dalam sehari dan lonjakan volume 66% menjadi indikator bahwa proyek ini belum kehilangan momentum.
Meski jalan menuju $1 masih panjang, fundamental Pi Network terbilang solid, dan jika eksekusi migrasi berjalan sesuai rencana, target itu bukanlah hal yang mustahil.
Terverifikasi Dewan Pers