PAFI PCB Bangkalan Kota (http://pafipcbangkalankota.org) mengimbau masyarakat untuk lebih selektif dan berhati-hati dalam memilih sumber obat agar terhindar dari risiko obat palsu.
Keberadaan apoteker yang profesional dan tersertifikasi merupakan benteng terakhir dalam mencegah masyarakat terjebak dalam pembelian obat yang meragukan. PAFI PCB Bangkalan Kota (http://pafipcbangkalankota.org)Â menegaskan setiap apotek wajib memiliki apoteker yang siap memberikan informasi valid dan terpercaya terkait obat-obatan yang dijual.
PAFI PCB Bangkalan Kota (http://pafipcbangkalankota.org) berharap kerja sama yang sinergis antara masyarakat, apoteker, dan pemerintah daerah dapat menciptakan ekosistem farmasi yang aman dan sehat. Pencegahan peredaran obat palsu bukan hanya tanggung jawab regulator, melainkan tanggung jawab bersama seluruh pemangku kepentingan, termasuk masyarakat itu sendiri.
Pentingnya Peran Apoteker
Apoteker menjadi garda terdepan dalam perang melawan obat palsu dengan memastikan bahwa obat yang disediakan di apotek berasal dari distributor resmi dan melaporkan kecurigaan obat palsu yang diterima. Apoteker juga harus terus mengedukasi diri sendiri, rekan kerja, dan masyarakat mengenai risiko obat palsu.
Pengawasan distribusi obat yang ketat sangat diperlukan untuk mencegah masuknya obat palsu ke apotek. Apoteker harus memastikan pembelian obat hanya dari distributor resmi, karena distributor ilegal sering menawarkan obat dengan harga murah namun kualitas dan keasliannya meragukan.
Selain itu, edukasi berkelanjutan kepada masyarakat sangat penting agar mereka dapat mengenali ciri-ciri obat asli dan memahami risiko penggunaan obat palsu. Apoteker memiliki peran strategis dalam memberikan informasi yang akurat dan terpercaya.
Apoteker dan tenaga teknis kefarmasian harus memiliki pengetahuan dan sikap yang baik dalam mencegah peredaran obat palsu. Mereka perlu mengenali ciri-ciri obat palsu saat penerimaan barang dan memastikan pengelolaan obat sesuai standar.
Penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan, sikap, dan perilaku apoteker sangat berpengaruh dalam mengurangi peredaran obat palsu di apotek. Oleh karena itu, pelatihan dan pembekalan terus-menerus bagi tenaga kefarmasian sangat diperlukan.