IKNPOS.ID – Harga Pi Network hari ini masih relative rendah. Diperdagangkan pada harga $0,645, bertahan tipis di atas garis support. Para analis memandang harga pi rendah peluang emas, apabila investor jeli.
Saat ini, dunia kripto sedang menyaksikan fenomena menarik. Pi Coin, salah satu aset digital yang pernah menjadi bahan perbincangan penuh antusiasme. Namun kini masih berada harga terendah sepanjang sejarahnya setelah sempat menembus $3 pasca Open Mainnet.
Namun, bukannya memunculkan ketakutan atau keputusasaan. Kondisi ini justru dianggap sebagai peluang emas oleh para analis berpengalaman. Termasuk Dr Altcoin, sosok terkemuka di dunia cryptocurrency.
Related Post
Saat ini, perdagangan Pi Coin di sekitar harga $0,645, tetap bertahan di atas garis support yang terus meningkat sejak awal April. Meskipun banyak aset kripto lain goyah di tengah ketidakpastian pasar global.
Tetapi Pi menunjukkan ketangguhan tersendiri. Garis support yang stabil ini menjadi bukti bahwa ada kekuatan laten di balik Pi, menunggu momentum yang tepat untuk melejit.
Harga Pi Rendah Peluang Emas, Analis: Ini Saatnya Membeli!
Menurut Dr Altcoin, fase harga rendah ini justru merupakan “zona kesempatan” bagi para investor yang jeli. Ia menekankan bahwa sering kali, keuntungan terbesar dalam dunia investasi justru didapat ketika pasar sedang berada di fase sepi perhatian dan pesimistis.
Dalam situasi seperti ini, harga yang murah menjadi pintu gerbang menuju potensi keuntungan luar biasa di masa depan.
Apabila pembeli mulai masuk dengan energi dan keyakinan, maka ada peluang besar Pi untuk menembus resistance di $0,825. Lebih dari itu, Dr Altcoin bahkan memproyeksikan dalam skenario optimis, Pi dapat mencapai ketinggian baru di angka $1,30 dalam waktu yang relatif singkat.
Ini berarti potensi kenaikan lebih dari 100% dari harga saat ini — sebuah prospek tidak bisa diabaikan begitu saja.
Komunitas Pi dan Masa Depan yang Cerah
Mengapa Pi Coin mendapat perhatian sebesar ini? Salah satu alasannya adalah komunitasnya yang sangat besar dan loyal.
Terverifikasi Dewan Pers