IKNPOS.ID – Penyakit jantung tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di Indonesia, termasuk di wilayah Jawa Barat. Seiring dengan peningkatan jumlah penderita, perkembangan inovasi dalam bidang farmasi dan terapi jantung semakin pesat.
Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Jawa Barat (http://pafijabarprov.org) menegaskan apoteker memegang peranan penting dalam mendukung pasien serta memastikan penggunaan terapi terbaru berjalan efektif dan aman.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai jenis obat inovatif untuk penyakit jantung mulai diperkenalkan di pasar farmasi. Namun, tantangan besar muncul terkait distribusi dan akses obat-obatan tersebut, terutama di fasilitas kesehatan primer dan wilayah pedesaan yang masih minim layanan kesehatan modern.
PAFI Jawa Barat (http://pafijabarprov.org) menyoroti pentingnya peningkatan kapasitas dan pembaruan pengetahuan bagi apoteker terkait mekanisme kerja obat kardiovaskular terbaru, dosis yang tepat, dan potensi efek sampingnya.
Tanpa pemahaman yang mendalam, risiko kesalahan dalam pengobatan akan meningkat, terlebih untuk pasien dengan kondisi penyerta seperti diabetes dan hipertensi.
Menurut PAFI Jawa Barat (http://pafijabarprov.org), program edukasi berkelanjutan bagi apoteker sangat krusial, terutama bagi mereka yang bekerja di rumah sakit dan apotek komunitas.
Apoteker diharapkan dapat berperan lebih dari sekadar penyedia obat, menjadi konsultan terapi yang memberikan edukasi tentang kepatuhan minum obat, interaksi antarobat, serta pentingnya gaya hidup sehat bagi pasien jantung.
Selain itu, digitalisasi membuka peluang baru bagi apoteker dalam memberikan pelayanan penyakit jantung. Penggunaan sistem rekam medis elektronik (e-medical record) dan aplikasi pengingat konsumsi obat mulai diterapkan di beberapa fasilitas kesehatan di Jawa Barat.
Dorong Adopsi Teknologi
PAFI (https://www.pafi.co.id) mendorong lebih banyak apotek untuk mengadopsi teknologi ini agar pelayanan menjadi lebih personal dan efisien.
Namun, kendala kebijakan dan keterbatasan anggaran untuk pengadaan obat jantung inovatif masih menjadi hambatan.