IKNPOS.ID – Pi Network mengalami penurunan 3,5% dalam 24 jam terakhir, tapi analisis memprediksi Pi Network punya potensi pemulihan.
Pi Network diperdagangkan pada harga sekitar $0,58, dan telah turun lebih dari 10% dalam seminggu terakhir.
Indikator teknis menunjukkan sinyal yang beragam, dengan potensi pembalikan Harga, meskipun momentum saat ini dan resistensi yang kuat pada $0,82.
Pencairan token tetap menjadi tantangan yang signifikan, dengan 131 juta token ditetapkan untuk rilis bulanan.
Ini jelas memerlukan strategi untuk pertumbuhan yang berkelanjutan.
Acara mendatang seperti Token 2049 dan Consensus Summit dapat memberikan peluang untuk pemulihan Harga.
Analis juga memperkirakan terjadi berbagai skenario Pi Network pada bulan Mei 2025.
Indikator Pi Network Menunjukkan Sinyal Campuran
Pada simple moving average 50 hari sebesar $0,82, Pi Network menghadapi perdagangan oposisi yang kuat 80% di bawah level tertinggi sepanjang masa sebesar $2,99.
Ini jadi penanda teknis dan menunjukkan gambaran yang beragam:
- RSI di 38,7 muncul, tetapi belum berada di area oversold.
- Harga menyiratkan kemungkinan keadaan oversold dengan memeluk Bollinger Band yang lebih rendah.
- MACD menawarkan indikator awal divergensi positif.
Selama 24 jam terakhir, volume perdagangan melonjak 35% menjadi $128 juta.
Volume yang lebih tinggi ini meskipun harga menurun akan menunjukkan akumulasi pada level yang lebih rendah dan minat token yang bangkit kembali.
Yang Dibutuhkan Pi Network untuk Tumbuh
COO Bitget Wallet Alvin Kan mengklaim bahwa dorongan awal Jaringan Pi telah berkurang.
Inisiatif tersebut perlu untuk memungkinkan pembangunan berkelanjutan. Caranya:
- Meningkatkan likuiditas dengan memperluas daftar perdagangan.
- Menciptakan aplikasi dunia nyata praktis yang berharga.
- Menerapkan ekonomi token yang seimbang.
- Menciptakan integrasi sektor ritel dan DeFi.
Masalah lainnya adalah korelasi terbalik dengan Bitcoin (-0,11), karena harga Pi Network dapat berada di bawah tekanan lebih besar saat kenaikan Bitcoin menuju $100.000 berlanjut.
Terverifikasi Dewan Pers