IKNPOS.ID – Kapolda Kalimantan Timur (Kaltim) Irjen Endar Priantoro menyatakan siap bersinergi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) untuk meningkatkan pencegahan peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba).
Meskipun menurutnya, Kaltim bukan daerah tujuan peredaran narkoba melainkan perlintasan. Karena itu pencegahan harus dilakukan.
Hal itu disampaikan Irjen Endar saat mengunjungi Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud Kamis 10 April 2025.
Irjen Endar awalnya menyampaikan apresiasi atas perhatian dan terbangunnya sinergi antara Polda Kaltim dengan Pemprov Kaltim selama ini. Dia juga menyatakan siap mendukung Pemprov Kaltim untuk menciptakan keamanan.
Salah satu dukungannya adalah mendirikan sekolah taruna untuk pendidikan karakter anak-anak Kaltim.
“Polda Kaltim siap mendukung Pemprov Kaltim,” ujarnya.
Terkait perlunya kewaspadaan dan tindakan antisipasi penyalahgunaan dan peredaran narkoba di Benua Etam Irjen Endar siap bersinergi.
“Tidak dipungkiri Pak Gubernur, Kaltim ini bukan daerah tujuan, tetapi jalur perlintasan. Sinergi pencegahan kita harus terus ditingkatkan,” jelasnya.
Sebelumnya, Gubernur Rudy mengucap rasa syukur karena Kaltim tetap aman terkendali karena kerja keras Polda dan jajarannya.
“Alhamdulillah Pak Kapolda, Kaltim tetap aman terkendali. Berkat dukungan Polda Kaltim,” ujar Rudy.
Namun demikian, lanjutnya persoalan di masyarakat tetap ada, seiring perkembangan dan pembangunan daerah yang bergerak cepat dan pesat.
Terlebih Kaltim merupakan provinsi yang kaya dan memiliki sumber daya alam yang berlimpah.
“Kita penghasil minyak dan gas bumi, juga batu bara. Tapi kayunya sudah habis, gantinya kebun kelapa sawit,” ujarnya.
Rudy juga membeberkan program pembangunan Kalimantan Timur kedepan, selain mengoptimalkan pengelolaan sumber daya alam, juga membangun sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing.
“Saya ingin anak-anak kita dididik keperwiraan untuk membangun mental dan jiwa generasi yang kuat,” kata Rudy.
Terutama dalam upaya menangkal dan menghindarkan anak-anak muda dari bahaya peredaran dan penyalahgunaan narkoba.