IKNPOS.ID – Ibu Kota Nusantara (IKN) terus menunjukkan identitasnya sebagai kota masa depan yang tak hanya jadi pusat pemerintahan dan ekonomi, tapi juga pusat gaya hidup modern dan inklusif.
Setelah gencar dengan pembangunan hotel mewah, apartemen futuristik, dan infrastruktur hijau, kini giliran fasilitas olahraga berkuda atau pacuan kuda (equestrian area) yang akan segera dibangun di jantung IKN.
Yup, kamu nggak salah baca! Pacuan kuda cantik ala film-film Eropa akan hadir di tengah-tengah lanskap Kalimantan Timur.
Ini adalah bagian dari visi besar Presiden Joko Widodo yang ingin membuat IKN jauh lebih variatif dan hidup, tidak melulu soal urusan birokrasi.
Bukan Sekadar Pemerintahan, IKN Siap Jadi Kota dengan Gaya Hidup Lengkap
Rencana pembangunan equestrian area di IKN pertama kali diungkapkan oleh Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya pada November 2023 lalu.
Ia menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menginginkan IKN tidak hanya dibangun dengan hotel dan apartemen saja, tetapi juga dilengkapi dengan fasilitas yang menunjang aktivitas dan gaya hidup.
“Gambarannya memang Pak Presiden menginginkan lebih bervariasi, tidak hanya lebih kepada hotel dan apart. Tapi memang masih ada hotel, ada hotel bintang 4 kalau nggak salah, lalu ada equestrian area. Pacuan kuda indah, bukan kuda balap. Area kuda yang cakep lah,” ujar Achmad saat itu.
Kolaborasi dengan Arsari Group, Siap Digarap Tahun 2025
Lebih baru lagi, Kepala Otorita IKN, Basuki Hadimuljono, sudah membahas kelanjutan proyek ini bersama Aryo Puspito Setiaki Djojohadikusumo dari Arsari Group pada 11 April 2025 lalu di City Hall, IKN.
Rencananya, Arsari Group akan menjadi penggarap utama proyek fasilitas olahraga berkuda ini, yang ditargetkan mulai dibangun pada tahun 2025.
Namun, pembangunan ini bukan tanpa tantangan. Sekretaris Otorita IKN, Bimo Adi Nursanthyasto, menyebutkan bahwa pihaknya masih mencari lokasi alternatif yang tepat di kawasan IKN untuk fasilitas ini.
“Kami sedang menjajaki lokasi yang pas untuk membangun fasilitas olahraga berkuda ini. Salah satu wilayah yang sedang dikaji adalah Wilayah Pengembangan 1 (WP1),” kata Bimo.