Kenapa Tikus Bisa Banyak di IKN? Ini Penyebabnya!
Banyak yang bertanya-tanya, kenapa bisa tikus muncul di kota baru sekelas IKN? Bukankah segala sesuatunya dirancang modern dan rapi?
Jawabannya ternyata sederhana. Menurut penjelasan Otorita IKN, wilayah KIPP IKN dulunya adalah kawasan alami yang merupakan hutan dan perbukitan.
Ketika pembangunan dimulai, berbagai habitat alami terganggu. Salah satunya adalah sarang tikus yang sebelumnya tersembunyi di semak dan tanah.
Saat aktivitas konstruksi meningkat dan kawasan makin terbuka, hewan-hewan seperti tikus pun mulai mencari tempat baru untuk bertahan hidup. Sayangnya, mereka justru muncul di area publik yang ramai pengunjung.
Tanggapan Warga dan Pengunjung
Kemunculan tikus ini pun mengundang berbagai reaksi dari pengunjung. Beberapa menyayangkan karena kondisi tersebut bisa merusak citra modern dan futuristik yang tengah dibangun oleh pemerintah di IKN.
“Tadi saya lihat sendiri, ada tikus lewat di depan saya pas lagi foto-foto. Sayang banget sih, padahal tempatnya keren,” kata Riko, salah satu pengunjung asal Samarinda.
Sementara pengunjung lainnya berharap agar pihak Otorita IKN bisa segera menyelesaikan masalah ini agar tidak mencoreng wajah IKN sebagai kota masa depan Indonesia.
Estetika Kota Baru Harus Dijaga
Selain persoalan kenyamanan, kemunculan hama tikus ini juga memicu kekhawatiran terkait kesehatan dan estetika lingkungan kota.
Tikus dikenal sebagai hewan pembawa penyakit, dan kehadirannya di ruang publik bisa menurunkan nilai kebersihan hingga keamanan lingkungan.
Bukan hanya mengganggu pemandangan, keberadaan hama tikus di KIPP IKN bisa mengancam reputasi kota baru yang dirancang sebagai simbol kemajuan dan ketertiban tata ruang.
Langkah Preventif Jangka Panjang Diperlukan
Mengandalkan perangkap tikus tentu hanya solusi sementara. Untuk jangka panjang, perlu ada pengelolaan ekosistem kawasan yang lebih menyeluruh, seperti:
-
Penataan sistem sanitasi yang baik
-
Pengelolaan sampah secara modern
-
Pembangunan landscape ramah fauna
-
Pemberdayaan masyarakat lokal untuk membantu pengawasan hama
Dengan begitu, pembangunan IKN bisa benar-benar menjadi contoh kota pintar yang berkelanjutan dan bersih dari hama.