IKNPOS.ID – Bursa HTX memicu spekulasi atas potensi pencatatan Pi Network. Melalui akun media sosial X, bursa tersebut memposting gambar logo Pi Coin di samping proyek kripto lainnya.
Meskipun tidak ada pengumuman langsung yang dibuat, isyarat visual tersebut cukup untuk memicu optimisme di antara para pendukung Pi.
Bursa teratas HTX dikabarkan akan melisting Pi Network memicu kehebohan di komunitas kripto. Jika benar HTX melisting Pi Network, maka harga Pi Coin bisa terdongkrak lebih tinggi.
Related Post
Postingan HTX di media sosial memicu spekulasi seputar kemungkinan pencatatan Pi Network. Salah satu bursa terpopuler mengunggah gambar logo Pi Network yang tampak menempel di sebuah gedung.
Komunitas kripto heboh, dan menganggap ini isyarat akan mencantumkan Pi Coin pada bursanya. Terlebih saat ini, Pi Coin terus melayang di atas angka $0,63 dan dikaitkan dengan dampak rencana pencatatan Pi Network di bursa Utama HTX.
Belum lama ini komunitas telah menyerukan pembaruan besar dari Tim Inti Pi atau pembaruan pencatatan untuk membantu memulihkan harga aset.
Di tengah keyakinan komunitas, bursa kripto teratas HTX membagikan posting samar. Postingan itu mengindikasikan potensi pencatatan di masa mendatang dan berhasil memicu optimisme pasar.
Postingan gambar oleh HTX mendapatkan respons dari Pi Network. Outlet media khusus Pi The Times of PiNetwork mengomentari gambar itu.
Pi The Time of PiNetwork mengatakan, HTX mungkin sedang mempersiapkan diri untuk mendaftarkan Pi Coin melalui proses pendaftaran yang terverifikasi.
“HTX menandai logo Pi di postingan X terbarunya. Mungkinkah ini berarti pendaftaran spot sedang berlangsung melalui KYB?” ujar The Time of PiNetwork membuat gempar komunitas kripto.
HTX potensi pencatatan PI, apakah verifikasi KYB telah selesai?
Kelompok validator PiNewsZone juga menanggapi desas-desus tersebut. Mereka mengisyaratkan bahwa proses verifikasi Know Your Business (KYB) katalis utama apa pun mungkin sudah selesai.
“Sepertinya mereka telah melewati KYB. Semoga mereka memperbaruinya.” komentar mereka.
Terverifikasi Dewan Pers