3. Isu Jumlah Pasokan Bisa Ditangani dengan Strategi Burn
Salah satu kekhawatiran terbesar komunitas Pi adalah rencana pembukaan kunci lebih dari 1,5 miliar token dalam 12 bulan ke depan.
Kalau tidak dikelola dengan baik, ini bisa menimbulkan tekanan jual besar dan menyebabkan penurunan harga lebih lanjut.
Namun, Pi Foundation tampaknya punya strategi cerdas. Mereka mempertimbangkan opsi untuk membakar (burn) token yang tidak diklaim dari akun-akun inaktif.
Jika ini benar-benar dilakukan, maka suplai Pi akan lebih terbatas, dan prinsip dasar ekonomi “kelangkaan = nilai naik” bisa bekerja dengan baik.
4. Sinyal Teknis Menunjukkan Potensi Reversal
Buat kamu yang suka baca grafik candlestick, ada kabar baik. Secara teknikal, Pi Network menunjukkan pola klasik falling wedge yang sering diartikan sebagai sinyal bullish reversal.
Artinya, potensi harga berbalik arah ke atas cukup besar.
Tak hanya itu, pola bullish pennant juga mulai terbentuk. Jika mengikuti proyeksi dari Fibonacci retracement, target harga selanjutnya bisa menuju $1,00 hingga $1,81.
Ini berarti ada potensi kenaikan hingga 70% dari level harga saat ini.
5. Kekuatan Harga Bitcoin Bisa Dorong Kinerja Pi Network
Walau Pi Network punya ekosistem sendiri, jangan lupa bahwa keseluruhan pasar kripto masih sangat bergantung pada raksasa yang satu ini: Bitcoin.
Saat artikel ini ditulis, harga Bitcoin (BTC) ada di kisaran $80.112, naik hampir 2% dalam 24 jam terakhir.
Pi Coin sendiri sempat turun ke $0,5843, mencatat penurunan harian sebesar 0,34% dan mingguan hingga 17,76%.
Tapi jika Bitcoin terus menunjukkan penguatan, efek domino ke altcoin seperti Pi sangat mungkin terjadi. Biasanya, investor mulai mencari proyek undervalued setelah BTC stabil atau bullish.
Jadi, Apa Kesimpulannya?
Walaupun harga Pi Coin saat ini bikin deg-degan, situasinya tidak sepenuhnya negatif.
Justru, untuk kamu yang berpikir jangka panjang, ini bisa jadi golden opportunity untuk masuk sebelum harga benar-benar lepas landas.
Faktor pendukungnya antara lain: