Ketidakkonsistenan ini membuat beberapa orang curiga bahwa bot mungkin telah memainkan peran dalam penurunan yang tiba-tiba tersebut. Namun Sulit untuk membuktikan adanya campur tangan bot.
Harga Pi Network telah turun tajam, dan banyak pengguna kehilangan sejumlah besar token setelah melewatkan batas waktu migrasi KYC. Pada saat yang sama, aksi jual besar-besaran telah berkontribusi terhadap penurunan tersebut, sehingga sebagian sentimen negatif bisa jadi nyata.
Yang membingungkan adalah bahwa CoinMarketCap adalah satu-satunya platform tempat sentimen Pi jatuh. Platform tersebut awalnya menolak untuk mencantumkan Pi sebagai salah satu token terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar tetapi kemudian menyerah.
Beberapa orang meyakini bahwa konflik masa lalu ini mungkin telah memengaruhi cara komunitas Pi berinteraksi dengan platform tersebut.
Apa di balik penurunan sentimen PI
Pendukung Pi Network telah menyelenggarakan kampanye pemungutan suara massal sebelumnya. Ketika CEO Bybit mengkritik Pi, para penggemar membanjiri aplikasi tersebut dengan ulasan negatif.
Kejadian serupa terjadi dengan Binance ketika bursa tersebut menunda pencatatan Pi. Mengingat pola ini, kecil kemungkinan hanya suara asli yang menyebabkan penurunan sentimen.
Meskipun aktivitas bot merupakan suatu kemungkinan, belum ada bukti konkret. Gelombang suara negatif yang tiba-tiba terjadi terlalu cepat, terbatas pada satu platform, dan melampaui perubahan sentimen bahkan untuk mata uang kripto terbesar.
Namun, mengingat jatuhnya harga dan frustrasi investor, beberapa hal negatif bisa jadi nyata. Untuk saat ini, kebenarannya masih belum pasti.
Seorang komunitas kripto Moon Jeff mention CoinMarketCap mempertanyakan kevalidan data yang disajikan.
“Halo @CoinMarketCap
Saya ingin kalian mengonfirmasikan sesuatu untuk saya.
Sepertinya ada yang menggunakan bot untuk memberikan suara menentang $PI . Saya 99% yakin ini bukan jajak pendapat organik.
Lebih dari 1,94 Juta suara bahkan lebih besar dari suara $BTC .
Mohon periksa dan konfirmasi.” tulis Moon Jeef dalam akun X-nya.
Terverifikasi Dewan Pers