IKNPOS.ID – PT PLN (Persero) telah menyelesaikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berkapasitas 200 Mega Watt (MW) per hari di Ibu Kota Nusantara (IKN).
Dengan kapasitas ini, seluruh kebutuhan listrik di kawasan IKN kini sepenuhnya mengandalkan energi baru terbarukan (EBT).
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, mengungkapkan pencapaian ini dalam pertemuan dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, pada Rabu 19 Maret 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan Satuan Tugas Ramadan dan Idulfitri (Satgas RAFI) 2025.
PLTS di IKN Sudah Beroperasi Penuh
Darmawan menjelaskan bahwa produksi energi dari PLTS ini lebih besar dibandingkan dengan konsumsi listrik harian di kawasan IKN.
“PLTS di IKN sudah selesai, Pak. Produksi energinya mencapai 50 MW per jam atau sekitar 200 MW per hari, sedangkan konsumsi listrik di IKN hanya sekitar 60 MW per hari,” ujar Darmawan.
Dengan selesainya proyek ini, PLN memastikan bahwa seluruh pasokan listrik di IKN kini berasal dari sumber energi hijau, yang mendukung target pemerintah dalam meningkatkan bauran EBT di Indonesia.
“Saat ini, sistem kelistrikan di IKN sudah 100% berbasis energi baru terbarukan,” tambahnya.
Jaringan Listrik Kalimantan Terintegrasi
Selain menyampaikan pencapaian di IKN, Darmawan juga mengungkapkan bahwa jaringan listrik di Kalimantan kini semakin terintegrasi.
“Jaringan listrik sudah tersambung dari Sandai, Kalimantan Barat, hingga Kayan, Kalimantan Utara. Selain itu, dari Maloi, Kalimantan Timur, hingga Tanjung Redep, Kalimantan Selatan, juga telah terhubung sejak akhir tahun lalu,” jelasnya.
Integrasi ini bertujuan untuk meningkatkan keandalan listrik di Kalimantan sekaligus mendukung pengembangan energi hijau yang lebih luas di wilayah tersebut.
Proyek Energi Hijau Lainnya di Indonesia
PLN tidak hanya fokus pada proyek PLTS di IKN, tetapi juga mengembangkan berbagai proyek energi terbarukan lainnya di Indonesia. Beberapa proyek yang dijadwalkan beroperasi pada tahun 2025 meliputi:
- PLTS Terapung Saguling: Kapasitas 60 MW
- PLTS Terapung Karangkates: Kapasitas 100 MW
- Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Timor: Kapasitas 22 MW
- PLTB Tanah Laut: Kapasitas 70 MW
Investasi di sektor energi hijau ini bertujuan untuk meningkatkan bauran EBT dalam sistem kelistrikan nasional sekaligus mendukung transisi energi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.