IKNPOS.ID – Semua orang di dunia kripto terobsesi terdaftar dalam bursa besar seperti Binance. Sebagian besar mata uang kripto berusaha mengamankan daftar di bursa utama. Saat ini Pi tak butuh Binance untuk menentukan keberhasilannya.
Banyak yang menganggap terdaftar di bursa utama sebagai pencapaian tertinggi. Ini hal yang wajar, sebab pencatatan itu mendatangkan volume perdagangan yang tinggi, eksposur ke jutaan pedagang dan peningkatan spekulasi pada harga token.
Namun, tidak bagi bos Pi Network Nicolas Kokkalis. Sebab, Pi Network ingin membuktikan bukan sekadar mata uang kripto yang mengejar sensasi.
Namun, hal ini sering kali mengarah pada siklus pump-and-dump yang cepat, di mana nilai token meroket sementara karena sensasi, kemudian bisa jatuh ketika pedagang mengambil untung dan beralih.
Pi telah memposisikan diri secara berbeda, berfokus pada pembangunan ekosistem yang sebenarnya ketimbang menjadi aset spekulatif.
Tim Inti Pi memilih tidak terburu-buru terdaftar di bursa, melainkan konsisten menekankan pentingnya desentralisasi, adopsi massal, dan utilitas dunia nyata.
Tidak seperti proyek lain yang mengandalkan daftar bursa besar untuk menciptakan permintaan buatan, Pi Network membangun permintaan dari dalam ekonominya sendiri.
Para pelopor di seluruh dunia telah menggunakan Pi untuk transaksi nyata, memperdagangkan barang dan jasa, dan mengembangkan aplikasi dalam ekosistem Pi.
Sederhananya, Pi Network bukan sekadar kripto biasa—ini adalah sebuah gerakan.
Pi tak butuh Binance saat ini, Dr Nicolas Kokhalis ikuti Coinbase, Kraken, dan OKX
Pilihan bursa mana yang akan diikuti bukanlah pilihan acak. Dr. Nicolas Kokkalis bisa saja mengikuti Binance, KuCoin, Huobi, atau banyak bursa lainnya—tetapi dia tidak melakukannya. Sebaliknya, dia hanya mengikuti Coinbase, Kraken, dan OKX.
Coinbase adalah salah satu bursa yang paling bereputasi dan patuh terhadap peraturan, khususnya di Amerika Serikat.
Bursa ini memiliki fokus yang kuat pada legitimasi dan adopsi arus utama daripada perdagangan spekulatif.