IKNPOS.ID – Pi Network meluncurkan domain .pi (dot pi) bersamaan dengan Hari PI 14 Maret 2025. Platform penambangan koin kripto ini manawarkan kepada bisnis maupun individu menggunakan domain pi premium.
Ini adalah peluang emas bagi pengguna baru Pi Network. Platform ini menawarkan domain pi premium. yang bisa menjadi investasi menghasilkan keuntungan luar biasa.
Domain bisa saja dibeli dengan harga murah kemudian dijual dengan harga jutaan. Domain Pi ini menawarkan peluang langka bagi pengguna baru di ekosistem Pi Network untuk mengamankan aset aset digital yang berharga sebelum pasar menyadari potensi besarnya,
Meningkatnya popularitas ekosistem berbasis blockchain telah menciptakan permintaan untuk ekstensi domain yang sesuai dengan platform terdesentralisasi.
Sama seperti .com (dot com) yang menjadi standar emas untuk alamat web di masa-masa awal internet. Lalu .eth (dot eth) mendapatkan daya tarik di antara penggemar Ethereum.
Peluncuran domain pi premium, bagaimana masa depannya?
Kini telah meluncur domain .pi yang berpotensi menjadi aset paling dicari dalam komunitas Pi Network.
Nilai dari penjualan aset digital cukup mencengangkan, salah satu contoh Voice.com yang harganya $30 juta, karena namanya.
Hal ini menunjukkan nilai luar biasa dari nama domain premium di ruang digital. Jika sejarah terulang kembali, pengadopsi baru domain .pi dapat melihat peluang investasi sekali seumur hidup.
Seiring ekosistem Pi Network terus berkembang, bisnis, wirausahawan, dan para pionir mencari nama domain paling cocok. Karena itu, mendapatkan domain .pi premium di awal-awal ini dipastikan menjadi keputusan yang tepat.
Domain pi premium meluncur ini nama yang bisa dipertimbangkan
1, Crypto.pi: Sangat cocok untuk layanan blockchain dan terkait Web3
2. Shop.pi: Alamat ideal untuk bisnis e-commerce yang beroperasi dalam ekosistem Pi.
3. RealEstate.pi: Domain yang dapat mendominasi transaksi properti menggunakan Pi sebagai alat tukar.
4. YourName.pi: Identitas digital unik bagi individu yang ingin membangun kehadiran online.
Terverifikasi Dewan Pers