IKNPOS.ID – Pembangunan bendung gerak Sungai Talake dinilai sangat penting untuk membantu para petani di dua kabupaten Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Keberadaan bendung gerak Sungai Talake diprediksi akan menjadi salah satu solusi mengatasi persoalan pengairan lahan pertanian di dua kabupaten, yakni Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
“Bendung gerak Sungai Talake pengaruh pada peningkatan hasil panen petani dua kabupaten,” jelas anggota DPRD Kabupaten PPU, Nanang Ali di Penajam, Sabtu, 8 Maret 2025.
“Kami harap pembangunan bendung gerak Sungai Talake cepat direalisasikan agar petani dapat sumber air untuk irigasi,” ujarnya.
Menurut Nanang, bendung gerak Sungai Talake menjadi satu-satunya solusi untuk bisa mengatasi kurangnya pasokan air lahan persawahan, sehingga hasil panen maksimal.
Selama ini, kendala utama pertanian di wilayah Kabupaten PPU adalah masalah pengairan. Sebab, lahan persawahan mengandalkan air hujan atau sawah tadah hujan.
“Jika musim hujan lama, petani bisa tanam padi tiga kali setahun, sedangkan saat kemarau hanya bisa tanam sekali atau dua kali, bahkan sering gagal panen,” kata Nanang.
Ia juga menjelaskan, keberadaan bendung gerak Sungai Talake akan berpengaruh besar pada peningkatan hasil panen petani.
“Pembangunan infrastruktur penyangga Ibu Kota Nusantara juga harus diperhatikan pemerintah pusat. Dengan adanya bendung gerak Sungai Talake menjadi penunjang pertanian dua kabupaten dan dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan Ibu kota Nusantara,” lanjut Sujiati.