“Perjanjian kerja sama yang dilakukan dengan investor bukti komitmen percepatan pembangunan infrastruktur serta fasilitas pendukung di ibu kota baru Indonesia,” ujar Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono di Sepaku, Kamis, 20 Maret 2025.
“Langkah itu bagian dari visi besar untuk jadikan Kota Nusantara sebagai pusat pemerintahan dan kota modern yang berkelanjutan,” tambahnya.
Ia juga menjelaskan, strategi tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo, yang menekankan keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur, khususnya ibu kota Indonesia.
Related Post
Pentingnya keterlibatan sektor swasta dalam pembangunan infrastruktur diatur dalam Peraturan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Nomor 6 Tahun 2022.
Tercatat melalui delapan kali peletakan batu pertama tanda dimulai pembangunan gedung baru di Ibu Kota Nusantara sepanjang 2023-2024, investasi yang masuk ibu kota Indonesia itu lebih kurang Rp58,4 triliun.
Proyek investasi yang sudah dapat dirasakan di Ibu Kota Nusantara, antara lain Hotel Swissotel Nusantara, Rumah Sakit Mayapada dan Rumah Sakit Hermina yang telah beroperasi sejak 2024.
“Pembangunan yang sudah operasional itu hasil karya investor pelopor, diharapkan makin banyak investor tanda tangani perjanjian kerja sama ikut bangun Ibu Kota Nusantara,” katanya.
Baca Juga
Saat ini, lima investor telah menandatangani perjanjian kerja sama untuk terlibat dalam pembangunan infrastruktur di ibu kota baru Indonesia dengan nilai lebih kurang Rp2,42 triliun.
Investasi yang masuk tersebut, antara lain
PT Citadel Group Indonesia, PT Berkat Kalimantan Abadi, PT Perintis Pondasi Teknotama, PT Perintis Power Investment, serta PT Sentra Unggul Nusantara.
“Agar kinerja lebih optimal melakukan percepatan pembangunan Kota Nusantara diberbagai sektor, OIKN telah menempati City Hall Kantor OIKN di kawasan pusat Kota Nusantara,” lanjut Agung.