IKNPOS.ID – Di tengah penerapan kebijakan efisiensi anggaran, pengerjaan pembangunan fisik infrastruktur interkoneksi antara Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dengan Ibu Kota Nusantara (IKN) tetap berjalan.
“Proyek fisik bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) 2025 kabupaten dilaksanakan karena masuk prioritas,” ujar Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten PPU, Ali Musthofa, Kamis, 6 Maret 2025.
Menurut Ali, pembangunan fisik tersebut adalah proyek jalan KMS-simpang empat Ingkur Majapahit, tembus ke kawasan Pelabuhan Benuo Taka. Proyek ini bernilai Rp51 miliar.
“Infrastruktur jalan itu terhubung dengan jalan menuju Kota Nusantara di Kecamatan Sepaku yang menjadi jalur ekonomi” tambahnya.
Kemudian dana pembangunan pemecah ombak untuk mencegah abrasi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara sekitar Rp4,1 miliar juga tidak tersentuh efisiensi anggaran.
Sumber Dana dari bankeu Pemprov Kaltim
Proyek fisik di Kabupaten PPU bersumber dari bantuan keuangan (bankeu) Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, yang dinilai strategis juga tidak terkena efisiensi.
Pembangunan fisik tersebut, antara lain peningkatan Jalan Desa Gunung Mulia-Desa Sebakung Jaya Rp12 miliar, pembangunan Jalan Desa Sebakung Jaya-Petiku Rp15 miliar, dan peningkatan Jalan Sarang Alang Desa Babulu Laut Rp20 miliar.
“Apabila anggaran proyek fisik yang dilaksanakan pada ada tahun ini terkena rasionalisasi, akan dilakukan pengurangan panjang dari total yang dikerjakan,” katanya.
Pengerjaan fisik di Kabupaten Penajam Paser Utara dari dana alokasi khusus (DAK) pemerintah pusat, yakni pembangunan Jembatan Desa Sebakung Jaya-Petiku Rp11,9 miliar, peningkatan Jalan Desa Babulu Darat-Desa Sebakung Jaya Rp8,9 miliar, serta peningkatan Jalan Desa Rawa Mulia-Desa Sumber Sari Rp11,5 miliar, terkena kebijakan efisiensi anggaran, demikian Ali Musthofa.