IKNPOS.ID – PT Medco Energi Internasional Tbk (MedcoEnergi) memiliki komitmen menjadi bagian dari upaya rehabilitasi lingkungan di Indonesia.
Salah satu bentuknya adalah penanaman 5.000 pohon mangrove di kawasan Pantai Sederhana, Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Menurut Leony Lervyn, Senior Manager Communication PT Medco E & P Indonesia, anak usaha MedcoEnergi, inisiatif penghijauan ini selaras dengan kampanye penanaman pohon nasional yang diinisiasi SKK Migas.
“Upaya ini menunjukkan komitmen perusahaan dalam menjaga keanekaragaman hayati serta melindungi ekosistem daratan dan pesisir dari dampak perubahan iklim,” ujar Leony, 5 Maret 2025.
Berdasarkan pemantauan terbaru, hingga akhir Februari 2025, tingkat keberhasilan tumbuhnya mangrove di Pantai Sederhana mencapai 98 persen.
Ini menjadikan penenaman pohon mangrove sebagai solusi efektif dalam mitigasi abrasi yang terus mengancam wilayah pesisir.
Dengan kolaborasi yang kuat, pelestarian mangrove di Indonesia dapat terus ditingkatkan untuk melindungi pesisir dari ancaman abrasi sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.
Leony mengatakan, perusahaan tidak hanya menanam pohon sebagai bagian dari regulasi pemerintah, tetapi juga melampaui persyaratan dengan menanam 22.637 pohon melalui program “Medco & I – Two Trees” pada 2023.
Selain itu, dalam memenuhi Persetujuan Penggunaan Kawasan Hutan, MedcoEnergi telah menanam 141.279 pohon serta 2.604 pohon tambahan sesuai ketentuan dalam Surat Keputusan Kelayakan Lingkungan Hidup.
Keberhasilan program ini menjadi contoh nyata bagaimana keterlibatan perusahaan, komunitas, dan pemerintah dalam upaya konservasi dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan.
Abrasi di Pantai Sederhana tahun 2000
Iman Kombali Sopingi, aktivis lingkungan di Bekasi, mengatakan abrasi di Pantai Sederhana telah berlangsung sejak 2000 dan menyebabkan hilangnya lahan, tambak, serta rumah warga. Tanpa upaya penghijauan, kampungnya bisa lenyap dalam lima tahun.
“Saat ini, jarak permukiman warga dengan laut hanya tersisa 250 meter, jauh berkurang akibat abrasi yang semakin intens,” ujarnya.