IKNPOS.ID – Beberapa laporan menunjukkan bahwa tim pengembang Pi Network tengah bekerja sama dengan blockchain Stellar untuk meluncurkan stablecoin.
Stellar dikenal sebagai platform yang memungkinkan transfer uang dengan biaya rendah, yang berpotensi memperkuat ekosistem Pi Network.
Komunitas Pi Network menemukan kode smart contract yang mengindikasikan bahwa kemitraan ini akan segera terwujud.
Selain itu, laporan lain menyebutkan bahwa stablecoin Pi Coin sedang diuji coba di lingkungan mainnet Stellar.
Sebelumnya, Coingape melaporkan bahwa Pi Network sedang mengembangkan mekanisme price pegging yang mirip dengan stablecoin seperti USDT dan USDC.
Jika mekanisme ini berhasil diterapkan, Pi Coin bisa semakin diadopsi sebagai alat pembayaran.
Integrasi Pi Network dengan jaringan Telegram juga menjadi langkah besar menuju adopsi massal keuangan terdesentralisasi (DeFi).
Dengan berbagai perkembangan ini, fundamental Pi Coin semakin kuat dan berpotensi mendorong pemulihan harga.
Bisakah Harga Pi Network Melonjak 40%?
Saat ini, harga Pi Network diperdagangkan pada level $0.824 setelah mengalami penurunan 2,6% dalam 24 jam terakhir.
Tekanan bearish yang terjadi disebabkan oleh penurunan harga Bitcoin dan koreksi pasar kripto secara keseluruhan. Selain itu, kurangnya daftar perdagangan di bursa utama turut memperburuk tekanan terhadap Pi Coin.
Namun, grafik harga 4 jam menunjukkan potensi reli besar. Pi Coin telah mengonfirmasi breakout dari pola falling broadening wedge, yang secara historis merupakan sinyal bullish.
Jika breakout ini kuat dan disertai dengan lonjakan volume beli, tren saat ini dapat berbalik dari bearish menjadi bullish.
Dalam skenario optimis, harga Pi Network bisa naik lebih dari 44% dari level saat ini dan mencapai $1.19.
Histogram volume yang berubah menjadi hijau menandakan adanya peningkatan aktivitas beli, yang menunjukkan bahwa beberapa trader memanfaatkan momentum ini untuk membeli saat harga turun.
Meski demikian, Relative Strength Index (RSI) masih berada di bawah 40, mengindikasikan bahwa tekanan jual masih dominan.
Terverifikasi Dewan Pers