Komitmen KAI untuk transportasi berkelanjutan diakui nasional dan internasional, dengan meraih skor ESG 41 dari S&P Global dan penghargaan bintang empat Indonesia Sustainability Award 2025 atas implementasi ESG dan pemberdayaan masyarakat terbaik.
Kereta api, dengan emisi karbon hanya 41 gram CO2 per orang per kilometer, menjadi solusi efektif mengurangi polusi udara, karena satu rangkaian kereta setara dengan 160 mobil atau 560 sepeda motor yang emisinya mencapai 192 gram CO2.
Dalam sektor angkutan barang, efisiensi emisi juga sangat signifikan, di mana satu rangkaian KA barang dengan muatan 3.050 ton hanya menghasilkan 4.563 kg CO2e per ton per kilometer, jauh lebih rendah dibandingkan 144 truk trailer yang mencapai 49.462 kg CO2e per ton per kilometer.
Meski begitu, Anne mengatakan KAI masih menghadapi beberapa tantangan dalam upaya mencapai target emisi nol bersih, salah satunya tingginya biaya investasi dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan, termasuk elektrifikasi jalur kereta api yang masih membutuhkan pendanaan besar.
Penggunaan biodiesel B40 juga masih dalam tahap uji coba dan memerlukan penyesuaian teknis sebelum dapat diterapkan secara luas di seluruh sarana lokomotif.
Anne menambahkan, sebagai bagian dari roadmap menuju Net Zero Emission (NZE) 2060, KAI terus mengembangkan teknologi Green Train, yang mencakup lokomotif hibrida dan listrik serta penerapan berbagai inovasi efisiensi energi.