Ukraina adalah kecil di mata Trump. “Dalam negosiasi ini Anda tidak punya kartu apa-apa,” ujar Trump blak-blakan kepada Zelenskyy. Maksudnya: menyerahlah.
Zelenskyy memang menyerah: dalam hal tambang mineral tanah jarang. Ia serahkan tambang itu sebagai pembayaran atas bantuan Amerika.
Mineral tanah jarang sangat diperlukan Amerika. Khususnya untuk melawan Tiongkok yang kaya dengan tambang tanah jarang. Mineral langka itu sangat diperlukan untuk industri modern seperti chip, komputer, persenjataan. Amerika sebenarnya juga kaya tambang tanah jarang. Tapi aturan lingkungan yang ketat di Amerika membuatnya sulit menambang tanah jarang.
Zelenskyy kelihatannya juga sudah menyerah soal NATO. Awalnya Ukraina ngotot ingin menjadi anggota NATO. Itu untuk dapat jaminan keamanan permanen dari ancaman Rusia. Kengototan Ukraina itu yang membuat Rusia marah.
Saat mendapat kemerdekaan dulu, Ukraina sepakat tidak akan menjadi anggota NATO. Ternyata Ukraina mendaftar jadi anggota NATO. Rusia merasa terancam. Pakta Warsawa, sebagai lawan NATO, telanjur dibubarkan. Ukraina pun diserang. Tiga tahun lalu. Terjadilah perang sampai sekarang.
Akibat tekanan perdamaian dari Trump, Zelenskyy terlihat bersedia tidak ngotot lagi menjadi anggota NATO. Tapi Zelenskyy minta jaminan Amerika. “Apa jaminan keamanan permanen dari Anda untuk Ukraina?” tanya Zelenskyy blak-blakan pada Trump.
Pertanyaan itu dianggap tidak pantas. Tidak sopan. Seolah tidak memercayai orang besar seperti Trump. Orang besar tidak dipercaya orang kecil. “Emangnya siapa kamu” mungkin begitu perasaan Trump.
Ada lagi kekurangsopanan Zelenskyy: masuk istana Gedung Putih hanya pakai kaus. Meski lengan panjang tetap saja itu kaus. Itu melanggar dress code Gedung Putih: harus full dress.
Zelenskyy berpakaian seperti itu untuk menunjukkan suasana prihatin akibat perang. Tapi itu dianggap antagonis. Juga sebagai show pribadi. Pencitraan. Agar kelak terpilih lagi sebagai presiden.
Zelenskyy pun “diusir” dari Gedung Putih. Pembicaraan berdua setelah live itu dibatalkan. Konferensi pers bersama juga tidak ada. Perdamaian Ukraina gagal.