IKNPOS.ID – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Kesehatan mengucurkan bantuan Rp10 miliar untuk mendukung program jaminan kesehatan di tiga daerah.
Tiga daerah tersebut adalah Kota Balikpapan, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), dan Kabupaten Paser.
“Bantuan ini telah kami serahkan saat kunjungan bersama Gubernur Kaltim dan Wakil Gubernur ke wilayah-wilayah tersebut baru-baru ini,” kata Kepala Dinkes Kaltim, Jaya Mualimin, Kamis, 20 Maret 2025.
Menurutnya, bantuan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan gratis bagi masyarakat di tiga daerah tersebut.
Pihaknya optimistis bantuan tersebut dapat memberikan manfaat nyata dan mendukung keberlanjutan pembangunan daerah, khususnya di sektor kesehatan.
Bantuan yang disalurkan meliputi 100 cartridge Test Cepat Molekuler (TCM) untuk pasien tuberkulosis (TBC) dan bantuan iuran jaminan kesehatan sebesar Rp2.339.272.800, serta satu unit ambulans jenazah untuk Kecamatan Balikpapan Utara di Kota Balikpapan.
Untuk kabupaten PPU, Bantuan yang diberikan ialah 100 cartridge TCM untuk pasien TBC. Lalu, bantuan iuran jaminan kesehatan sebesar Rp2.452.416.000, dan satu unit ambulans jenazah untuk Desa Labangka.
Terakhir, Kabupaten Paser, bantuan yang disalurkan yakni 200 cartridge TCM untuk pasien TBC dan bantuan iuran jaminan kesehatan sebesar Rp5.483.985.600.
“Melalui bantuan ini, kami berharap pelayanan publik di wilayah-wilayah tersebut, khususnya di bidang kesehatan dan infrastruktur, dapat semakin meningkat, memberikan manfaat nyata bagi masyarakat, serta mendukung keberlanjutan pembangunan daerah,” kata Jaya Mualimin.
Selain menyerahkan bantuan, Dinkes Kaltim juga melakukan kunjungan ke dua puskesmas, yaitu Puskesmas Longkali dan Puskesmas Waru, Kabupaten PPU.
Kunjungan ini bertujuan untuk bertemu dengan tenaga kesehatan dan pimpinan puskesmas, serta meninjau langsung pelayanan kesehatan yang berlangsung.
“Kami ingin melihat secara langsung bagaimana pelayanan kesehatan di puskesmas-puskesmas tersebut. Kami juga ingin mendengar langsung dari tenaga kesehatan mengenai kendala dan tantangan yang mereka hadapi,” jelas Jaya.