tIKNPOS.ID – Pasar kripto makin kompetitif, setelah muncul Pi Network kini hadir pendatang baru Lightchain AI. Token berbasis teknologi blockchain dan inovatif AI digadang-gadang bakal menjadi pesaing kuat Pi Network. Terlebih, model penambangannya mirip Pi Network.
Prapenjualan Lightchain AI di pasar kripto memanas, persis seperti Pi Network pertama kali meluncurkan mainnetnya. Lebih dari $17,2 juta yang terkumpul pada harga prapenjualan $0,006, Lightchain AI dengan cepat mendapatkan momentum.
Ini tak lepas dari teknologi penerapan teknologi yang menarik perhatian investor. Perpaduan inovatif antara AI dan teknologi blockchain memungkinkan investor akan memilih Lightchain AI untuk menanamkan modalnya.
Lightchain AI bahkan mendapatkan penyebutan sebagai Pi Coin berikutnya. Pi Coin menarik perhatian dengan kenaikan pembelian yang besar. Seperti seperti Pi Coin ini, LCAI memposisikan diri untuk pertumbuhan eksplosif serupa dengan Pi Network pada tahun 2025 ini.
Investor bergegas menuju proyek yang menjanjikan, tertarik oleh nilai uniknya di dunia kripto yang selalu mengalami perubahan cepat.
Dengan fundamental kuat dan dukungan yang berkembang, Lightchain AI dapat menjadi kesuksesan besar berikutnya menyusul Pi Network. Dan akan menjadi pesaing utama bagi altcoin lain mencari keuntungan besar.
Pesaing Kuat Pi Network, Bisakah Lightchain AI ikut jejak Pi Coin
Plartofm ini berpotensi mengikuti jejak Pi Coin dan menghasilkan keuntungan luar biasa. LCAI menggunakan fitur staking, harga, dan integrasi AI. Sehingga, Governance Staking memungkinkan pemegang token ini untuk berkontribusi langsung pada keputusan jaringan.
Sama seperti Pi Network, Lightchain AI menggunakan sistem terdesentralisasi yang digerakkan oleh komunitas. Model tata kelola ini menciptakan stabilitas dan partisipasi jangka panjang.
Penetapan harga LCAI sangat dinamis, disesuaikan berdasarkan permintaan jaringan untuk mencegah kemacetan serta mempertahankan efisiensi.
Selain itu, Lightchain AI dapat mendukung kerangka kerja AI utama seperti TensorFlow dan PyTorch. Sehingga mampu menyederhanakan penerapan model pembelajaran mesin yang ada ke dalam blockchain.