IKNPOS.ID – Para analis memprediksi harga PI melonjak $2,40, namun dengan syarat mampu menembus resistensi $1,95.
Pi Network telah meluncurkan open mainnet 20 Februari 2025 lalu, turut meramaikan pasar mata uang kripto. Saat peluncuran pertama, harga Pi Network meroket hingga 765,87%.
Reli ini berlanjut, dengan harga melonjak 2.692,85% antara tanggal 20 dan 26 Februari. Namun, tren tersebut berbalik dan turun pada akhir Februari.
Sejak 27 Februari, Pi telah turun 38,47%, meskipun mengalami kenaikan 3,5% dalam 24 jam terakhir.
Pada tanggal 2 Maret, harga mencapai titik terendah $1,51 sebelum mengalami rebound yang kuat. Sekarang, Pi diperdagangkan pada harga $1,7356, dengan level resistensi penting di $1,95. Pi Network kemungkinan bisa merebut kembali level resistensi kritis $1,95.
Namun ada beberapa faktor yang menjadi kendala Pi, diantarnya:
1. Penundaan Know Your Customer
Penundaan KYC ini mempengaruhi kepercyaan pasar. Pi Network menunda masa tenggang KYC untuk ketiga kalinya membuat pengguna dan investor kecewa.
2. Adanya reaksi keras atas pencatatan Binance
Kemungkinan Pi dicatatkan di Binance telah memicu kontroversi, yang memengaruhi sentimen pasar.
3. Tekanan ekonomi global
Kelemahan di pasar kripto yang lebih luas, sebagian karena tarif baru pemerintahan Trump terhadap Kanada, Meksiko, dan Tiongkok, juga telah memperlambat momentum Pi.
Prediksi Harga PI melonjak $2,40
Setelah mencapai titik tertinggi sepanjang masa, Pi turun di bawah garis tren menurun. Pada tanggal 2 Maret, harga mencapai titik terendah $1,51 sebelum mengalami rebound yang kuat. Sekarang, Pi diperdagangkan pada harga $1,7356, dengan level resistensi penting di $1,95.
Pembacaan RSI, yang diamati pada grafik empat jam Pi Network, berada di angka 41,13. Angka ini menunjukkan bahwa ada peluang tinggi untuk pertumbuhan di pasar PI.
Pembacaan MACD, pada grafik yang sama, adalah -0,0810. Ada kemungkinan besar bahwa sinyal akan bergerak di atas nol.
Kedua indikator ini menunjukkan bahwa pasar kemungkinan akan segera mengalami momentum bullish yang kuat.
Terverifikasi Dewan Pers