IKNPOS.ID – Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), yang merupakan kawasan penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN), mengalami deflasi pada Februari 2025.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Balikpapan mengalami deflasi sebesar 0,10 persen secara bulanan (month to month/mtm), sementara Kabupaten PPU mengalami deflasi lebih dalam, yakni sebesar 0,45 persen (mtm).
Faktor Penyebab Deflasi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Balikpapan, Robi Ariadi, mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama yang mendorong terjadinya deflasi adalah kebijakan pemerintah terkait diskon tarif listrik.
“Kebijakan pemerintah yang memberikan diskon 50 persen untuk pelanggan dengan daya hingga 2.200 VA menjadi faktor utama pemicu deflasi ini,” ujar Robi pada Rabu (5/3/2025).
Selain itu, penurunan harga beberapa komoditas pangan juga berkontribusi pada deflasi. Beberapa bahan pangan yang mengalami penurunan harga di antaranya:
- Daging ayam ras
- Tomat
- Beberapa jenis ikan seperti ikan layang dan ikan tongkol
Robi menjelaskan bahwa pasokan yang lancar dan peningkatan produksi akibat kondisi cuaca yang mendukung menjadi penyebab utama turunnya harga beberapa bahan pokok tersebut.
Komoditas yang Mengalami Kenaikan Harga
Meski secara umum terjadi deflasi, beberapa komoditas justru mengalami kenaikan harga, terutama transportasi udara.
Menurut Robi, lonjakan permintaan menjelang libur sekolah dan awal bulan Ramadhan menjadi faktor utama peningkatan harga tiket pesawat di Balikpapan.
Selain itu, beberapa bahan pangan mengalami kenaikan harga, antara lain:
- Minyak goreng
- Beras
- Cabai rawit
Kenaikan harga bahan pokok ini dipicu oleh beberapa faktor, seperti harga dari distributor yang meningkat serta penurunan pasokan akibat curah hujan tinggi di daerah penghasil.
Emas perhiasan juga tercatat sebagai salah satu komoditas yang menyumbang inflasi di Kota Balikpapan.
Sementara itu, di Kabupaten PPU, komoditas pangan tertentu seperti semangka, ikan layang, ikan tongkol, dan kangkung mengalami kenaikan harga akibat peningkatan permintaan selama periode menjelang Ramadhan.
Tantangan Inflasi ke Depan
Dengan datangnya bulan Ramadhan dan Idul Fitri, permintaan bahan pokok diperkirakan akan meningkat, yang berpotensi mendorong inflasi.