IKNPOS.ID – Ratusan ekor sapi asal Gorontalo dikirim ke Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara) untuk memenuhi kebutuhan daging sapi di wilayah tersebut.
Pengiriman ini menjadi bagian dari kerja sama perdagangan yang sudah lama terjalin antara Gorontalo dan Kalimantan.
Pelepasan pengiriman sapi dilakukan langsung oleh Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, pada Minggu 16 Maret 2025.
Total terdapat 301 ekor sapi yang dikirim melalui Pelabuhan Kwandang, Gorontalo Utara, menggunakan fasilitas tol laut dengan menumpang KM Camara Nusantara 5.
Dari jumlah tersebut, 183 ekor sapi dikirim ke Kaltara, sementara 118 ekor lainnya dikirim ke Kaltim.
Dorong Pertumbuhan Peternakan Sapi Gorontalo
Gubernur Gusnar Ismail menyatakan bahwa hubungan dagang sapi antara Gorontalo dan Kalimantan sudah berlangsung lama.
Ia berharap aktivitas perdagangan ini dapat terus meningkat, terutama dengan semakin dekatnya operasional Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Oleh sebab itu, saya mendorong peternakan di Gorontalo agar terus berkembang. Itulah kenapa program unggulan pertama kami adalah sapi untuk mengisi pasar di Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, bahkan ketika IKN resmi beroperasi,” ujar Gusnar, dikutip dari Antara, Senin 17 Maret 2025.
Menurutnya, ke depan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Gorontalo juga akan memberikan bantuan sapi kepada masyarakat sebagai bagian dari program unggulan sektor peternakan.
Diharapkan, sapi yang diberikan dapat digemukkan dan berkembang biak, sehingga dapat meningkatkan perekonomian peternak lokal.
“Orientasi berpikir saya saat ini, selain jagung juga harus sapi. Kemudian kita berupaya mengundang investor untuk pengelolaan daging supaya makin berkembang lagi,” tambahnya.
Berdasarkan data Dinas Pertanian Provinsi Gorontalo, sejak tahun 2019, pengiriman sapi dari Gorontalo ke luar daerah mencapai 32.576 ekor.
Jika dihitung dengan harga rata-rata Rp 18 juta per ekor, maka nilai ekonomisnya mencapai sekitar Rp 586 miliar.
Dengan potensi besar ini, peternakan sapi di Gorontalo diharapkan bisa semakin berkembang untuk memenuhi permintaan pasar di luar daerah, khususnya di Kalimantan.
Apalagi, dengan adanya pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim, kebutuhan daging sapi diprediksi akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas ekonomi di wilayah tersebut.