IKNPOS.ID – Bank of Korea (BoK) secara resmi menegaskan Bitcoin tidak akan dimasukkan ke dalam cadangan devisa nasional. Keputusan ini didasarkan pada volatilitas harga Bitcoin yang tinggi dan ketidakpastian regulasi global, yang membuat aset kripto ini dianggap belum layak sebagai aset cadangan. Pernyataan ini sejalan dengan sikap mayoritas bank sentral dunia yang masih enggan menjadikan aset kripto sebagai bagian dari cadangan mereka.
Alasan Bank of Korea Menolak Bitcoin sebagai Cadangan Devisa
Volatilitas Harga yang Tinggi
Salah satu alasan utama penolakan BoK terhadap Bitcoin adalah volatilitas harga yang ekstrem. Harga Bitcoin sering mengalami fluktuasi besar dalam waktu singkat, membuatnya tidak stabil sebagai aset cadangan. Bank sentral memprioritaskan stabilitas ekonomi, dan volatilitas Bitcoin dianggap sebagai risiko yang terlalu besar.
Ketidakpastian Regulasi Global
Selain volatilitas, ketidakpastian regulasi global juga menjadi faktor penentu. Hingga saat ini, regulasi mengenai aset kripto masih berbeda-beda di setiap negara. Beberapa negara bahkan melarang penggunaan Bitcoin, sementara yang lain masih dalam proses merumuskan kebijakan yang jelas. Ketidakpastian ini membuat Bitcoin dianggap terlalu berisiko untuk dijadikan cadangan devisa.
Cadangan Devisa yang Sudah Memadai
Gubernur Bank of Korea, Rhee Chang-yong, menegaskan bahwa cadangan devisa Korea Selatan saat ini sudah cukup besar, mencapai sekitar $400 miliar. Menurutnya, jumlah ini sudah memadai untuk menjaga stabilitas ekonomi negara. Chang-yong juga merujuk pada penilaian kualitatif IMF yang menyatakan bahwa cadangan devisa Korea Selatan sudah mencukupi.
Sikap Bank Sentral Lain Terhadap Bitcoin
Mayoritas Bank Sentral Masih Skeptis
Sebagian besar bank sentral di dunia masih bersikap skeptis terhadap Bitcoin. Mereka menganggap aset kripto ini terlalu volatil dan berisiko untuk dijadikan sebagai bagian dari cadangan devisa. European Central Bank (ECB) dan Federal Reserve (Fed) juga telah menyatakan keraguan mereka terhadap Bitcoin.
Beberapa Negara Mulai Mempertimbangkan Bitcoin
Meskipun mayoritas bank sentral masih skeptis, ada beberapa negara yang mulai mempertimbangkan Bitcoin sebagai bagian dari cadangan devisa mereka. Salah satunya adalah Bank Nasional Ceko (CNB), yang sedang mengkaji kemungkinan memasukkan Bitcoin ke dalam portofolio aset cadangan. Gubernur CNB, Aleš Michl, bahkan mengusulkan investasi sebesar €7,3 miliar dalam Bitcoin sebagai upaya diversifikasi.
Dampak Penolakan Bank of Korea Terhadap Pasar Kripto
Sinyal untuk Trader dan Investor
Keputusan BoK untuk menolak Bitcoin sebagai cadangan devisa memberikan sinyal bahwa adopsi institusional terhadap Bitcoin masih menghadapi tantangan besar. Penolakan dari bank sentral besar seperti BoK dan ECB bisa memperlambat harapan bahwa Bitcoin akan segera menjadi aset cadangan global.
Volatilitas Tetap Menjadi Karakter Utama Bitcoin
Meskipun penolakan ini bisa dianggap sebagai berita negatif, volatilitas tetap menjadi karakter utama Bitcoin. Harga Bitcoin seringkali tidak terpengaruh secara signifikan oleh keputusan bank sentral, karena pasar kripto cenderung bergerak berdasarkan faktor-faktor lain seperti adopsi retail dan perkembangan teknologi blockchain.