IKNPOS.ID – Poyek rumah subsidi di kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga kini masih juga belum ada tanda-tanda untuk segera dibangun.
Lantas, apakah pengembang masih enggan membangun rumah subsidi di IKN?
Ketua Umum DPP Realestat Indonesia (REI), Joko Suranto, menegaskan bahwa pihaknya ingin membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) terus berlanjut dengan berbagai proyek yang mulai berdiri, mulai dari perhotelan, perkantoran, hingga hunian komersial.
Namun, hingga kini belum ada tanda-tanda masuknya prah subsidi di IKN. Namun, pembangunan tersebut tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
“Apakah REI mau bangun rumah subsidi di IKN? Of course, pasti pada saatnya,” ujarnya dalam acara Diskusi Media ‘Menyelisik Kinerja 100 Hari Kementerian PKP’ di Bellezza Hotel & Suite, Jakarta Selatan, Kamis (27/2/2025).
Menunggu Populasi dan Fasilitas Umum yang Memadai
Joko menjelaskan bahwa rumah subsidi baru akan dibangun ketika populasi di IKN sudah bertambah dan fasilitas umum sudah tersedia.
Keberadaan rumah sakit, sekolah, serta infrastruktur penunjang lainnya menjadi faktor penting sebelum pembangunan rumah subsidi dapat direalisasikan.
Selain itu, pembelian rumah subsidi juga memiliki kriteria khusus, termasuk batasan penghasilan. Jika penduduk di IKN memiliki penghasilan di atas batas yang ditetapkan, maka mereka tidak dapat membeli rumah subsidi.
“Tahun 2028 saja baru mau pindah, kalau kita bangun sekarang atau 2026 kita mengikuti jejaknya Roro Jonggrang. Padahal, kita kan pelaku usaha, kita kan bangun untuk masyarakat. Kalau masyarakatnya belum ada, berarti kita bangun FLPP rasa Roro Jonggrang,” katanya.
Pengembang Lain Masih Menunggu Kepastian Permintaan
Tidak hanya REI, Ketua Umum Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Junaidi Abdillah, juga menyatakan bahwa pihaknya masih menunggu adanya permintaan sebelum memutuskan membangun rumah subsidi di IKN.
“Pada prinsipnya kami belum bisa jawab karena kami itu bicaranya supply and demand,” ungkapnya.