Hal yang sama juga disampaikan Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang dan Pemasar Rumah Nasional (Asprumnas), M Syawali.
Ia menuturkan bahwa pihaknya akan melihat terlebih dahulu perkembangan permintaan di IKN sebelum memulai pembangunan rumah subsidi.
Namun, Syawali mengungkapkan bahwa salah satu anggotanya telah memiliki tanah di Samarinda yang siap digunakan untuk membangun rumah subsidi jika permintaan meningkat.
“Kalau di sana masih sepi sunyi, kami dari Asprumnas juga belum memulai (bangun rumah subsidi). Walaupun kami sudah menyiapkan lahan dekat Samarinda sekitar 350 ha, dari anggota kami yang tidak perlu dibayar dulu. ‘Nanti saja kalau sudah laku baru dibayar,’ katanya. Itu kami memang belum mengeluarkan modal sama sekali untuk di IKN,” paparnya.
Investasi Rumah Subsidi di IKN
Pembangunan rumah subsidi di IKN masih menunggu waktu yang tepat. Para pengembang mengutamakan pertumbuhan populasi dan ketersediaan fasilitas sebelum memulai proyek ini.
Faktor ekonomi juga turut mempengaruhi, karena syarat penghasilan menjadi penentu siapa yang berhak membeli rumah subsidi.
Dengan demikian, meskipun ada rencana pembangunan rumah subsidi di IKN, realisasinya baru akan terjadi ketika permintaan sudah terbentuk dan infrastruktur telah mendukung.
Para pengembang memilih strategi menunggu hingga IKN benar-benar siap sebagai pusat hunian yang berkembang.