IKNPOS.ID – Mantan punggawa Timnas era 90-an, Kurniawan Dwi Yulianto bergabung dengan jajaran pelatih Tim Nasional U-20. Kurniawan akan menjadi asisten pelatih kepala Indra Sjafri.
PSSI memberikan satu tugas khusus kepada Kurniawan, yaitu menjadi pelatih penyerang. Tanggung jawab yang tentu saja tepat karena Kurniawan merupakan legenda sekaligus salah satu pencetak gol terbanyak di Timnas Indonesia.
Sepanjang kariernya yang cemerlang sebagai pesepak bola dari tahun 1994-2013, Kurniawan dikenal tajam di depan gawang.
Dengan bakat yang sempat diasah di klub Italia Sampdoria pada tahun 1994-1995, dan pernah pula bergabung dengan tim Swiss FC Luzern pada musim yang sama sebagai pemain pinjaman, Kurniawan mengarungi perjalanannya di lapangan hijau dengan mantap.
Total, pria yang kini sudah berusia 48 tahun itu membuat 196 gol dari 388 pertandingan di level klub. Istimewanya, tiga dari 196 gol itu tercipta di liga teratas Swiss untuk FC Luzern (dari 27 laga). Kurniawan pun berstatus pemain Indonesia pertama yang mencetak gol di salah satu liga teratas di Eropa.
Catatan mentereng menjadi modalnya untuk menjelajah dunia kepelatihan. Mentalitas menyerang diterapkan Kurniawan di setiap kesebelasan yang dibesutnya.
Secara taktik, Kurniawan dan Indra memang “jodoh”. Kurniawan, ketika menjadi pelatih kepala di klub Sabah FC, kerap menggunakan formasi 4-3-3 atau 4-2-3-1.
Dengan formasi itu, Kurniawan memanfaatkan lebar lapangan untuk membongkar pertahanan lawan. Oleh sebab itu, pemain-pemain cepat di sisi kiri dan kanan mutlak diperlukan.
Pengamat sepak bola Indonesia Kesit Budi Handoyo menyambut positif kembalinya Kurniawan di jajaran staf pelatih timnas U-20.
“Saya pikir kembalinya Kurniawan di jajaran timnas U-20 Indonesia itu adalah kabar bagus. Pertama kita tahu karena kita tahu kiprah Kurniawan sebagai pelatih muda juga mantan pemain yang namanya melegenda,” kata Kesit, Minggu, 2 Februari 2025.