IKNPOS.ID – Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Namun, penggunaan media sosial pada anak seringkali menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua.
Alih-alih melarang sepenuhnya, psikolog klinis Teresa Indira Andani menekankan pentingnya pendekatan yang lebih bijaksana, yaitu membimbing anak untuk menggunakan media sosial secara bertanggung jawab.
“Larangan total, justru kurang efektif. terutama bagi anak-anak yang lebih besar dan remaja. Sebaliknya, pendampingan dan pemahaman yang kuat tentang manfaat serta risiko media sosial adalah kunci utama,” kata Teresa pada Rabu, 5 Februari 2025.
Anak-anak, terutama yang berusia di bawah 7 tahun, sebaiknya tidak diperkenalkan dengan media sosial. Pada usia ini, mereka masih kesulitan membedakan antara realitas dan fantasi.
Namun, ketika anak memasuki usia 7-11 tahun, orang tua dapat mulai memperkenalkan media sosial dengan pengawasan ketat dan batasan yang jelas.
Misalnya, hanya mengizinkan penggunaan platform yang aman dan sesuai usia. Selain itu, orang tua juga disarankan untuk menerapkan kontrol langsung.
Seperti membatasi waktu layar maksimal 1-2 jam per hari dan menggunakan aplikasi parental control untuk memantau aktivitas online anak.
Ketika anak memasuki usia remaja, yaitu 12 tahun ke atas, pendekatan yang lebih matang diperlukan. Pada tahap ini, anak perlu diajarkan literasi digital agar dapat mengelola media sosial secara mandiri, tetapi tetap dalam pengawasan orang tua.
Diskusi terbuka antara orang tua dan anak menjadi sangat penting. Misalnya, orang tua dapat meminta alasan anak mengapa mereka ingin menggunakan media sosial dan mengajarkan cara bertanggung jawab dalam penggunaannya.
Dengan pendekatan ini, anak tidak hanya sekadar patuh pada aturan, tetapi juga memahami alasan di balik aturan tersebut.
“Selain itu, orang tua perlu menetapkan aturan yang jelas terkait waktu dan durasi penggunaan media sosial. Misalnya, menentukan jam-jam tertentu di mana anak boleh mengakses media sosial dan kapan harus berhenti,” imbuhnya.