IKNPOS.ID – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Timur (Kaltim) merilis data terbaru yang menunjukkan nilai impor Provinsi Kaltim pada Desember 2024 mengalami kenaikan signifikan sebesar USD518,91 juta atau 46,97 persen dibandingkan November 2024.
Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, menyatakan bahwa sektor migas menjadi penyumbang terbesar kenaikan impor dengan nilai mencapai USD391,57 juta atau meningkat 60,55 persen dibanding bulan sebelumnya.
Sementara itu, sektor nonmigas juga mengalami peningkatan dengan nilai impor sebesar USD127,34 juta atau naik 16,63 persen.
Peningkatan Impor Nonmigas dan Perubahan Golongan Barang
Yusniar menjelaskan bahwa kenaikan impor nonmigas terbesar berasal dari golongan barang mesin, peralatan mekanis, dan bagiannya yang meningkat sebesar USD16,35 juta atau 37,62 persen.
Namun, di sisi lain, terjadi penurunan nilai impor terdalam pada golongan bahan kimia organik yang turun sebesar USD2,65 juta atau 54,75 persen.
“Sektor migas masih mendominasi impor Kaltim, namun sektor nonmigas juga menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, terutama dari impor mesin dan peralatan mekanis,” ujar Yusniar dalam rilis resmi.
Negara Pemasok Impor Kaltim
Sama seperti ekspor, impor barang nonmigas Kaltim sepanjang Januari–Desember 2024 masih didominasi oleh Tiongkok dengan nilai USD484,51 juta atau 32,39 persen dari total impor.
Amerika Serikat berada di posisi kedua dengan USD203,51 juta atau 13,60 persen, diikuti Jepang sebesar USD113,57 juta dengan porsi 7,59 persen.
Peningkatan pada Semua Golongan Penggunaan Barang
Per Desember 2024, seluruh golongan penggunaan barang mengalami peningkatan. Kenaikan tertinggi terjadi pada golongan barang konsumsi yang melonjak hingga 379,20 persen.
Selanjutnya, golongan bahan baku dan penolong meningkat 47,47 persen, sementara golongan barang modal naik sebesar 27,76 persen.
Neraca Perdagangan Kaltim Surplus USD1,89 Miliar
Laporan BPS juga mencatat bahwa neraca perdagangan Provinsi Kaltim pada Desember 2024 mengalami surplus sebesar USD1.899,56 juta.