IKNPOS.ID – Anggota Komisi II DPR RI, Mohammad Toha meminta pemerintah betul-betul mengecek rekam jejak para investor Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Sebab menurutnya, banyak investor yang juga menjadi spekulan tanah dengan membeli tanah-tanah di sekitar IKN untuk dibuat perumahan.
Menurut Toha, modus yang dilakukan spekulan tanah yakni hanya membangun lima unit rumah dan berpura-pura menjadi investor, padahal mereka ingin menguasai tanah di IKN. Ketika ada investor lain yang ingin masuk, mereka akan terhalang dengan adanya spekulan yang mengaku sebagai investor itu.
“Mohon cek investor. Kita jangan senang dulu dengan investor. Banyak investor yang spekulan juga. Mumpung tanahnya murah, mumpung diharapkan OIKN. Pemerintah supaya berhati-hati dan melihat track record investor,” jelas Toha, Jumat, 14 Februari 2025.
Ia juga meminta Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan OIKN bersinergi dalam menuntaskan proyek pembangunan IKN. Menurutnya, masing-masing instansi itu mendapatkan anggaran untuk melaksanakan pembangunan. Toha menambahkan, Kementerian PU dan OIKN mempunyai tugas masing-masing dalam membangun proyek IKN.
Kementerian PU bertanggung jawab atas pembangunan jalan biasa dan jalan tol serta sarana dan prasarana IKN, sedangkan OIKN mendapat tugas membangun berbagai gedung di IKN.
“Muncul persoalan sinergitas antara Kementerian PU dan OIKN. Maksud saya, kalau 2028 itu jalan tolnya belum jadi misalnya, apakah Gedung DPR harus jadi? Apakah mungkin gedung DPR belum jadi, tapi jalan tol sudah jadi?” kata Toha.
Berdasarkan rencana, dia mengungkapkan bahwa pada 2025-2028, pelaksanaan proyek IKN difokuskan pada pembangunan gedung legislatif dan yudikatif. Ditargetkan kompleks parlemen dan gedung yudikatif sudah rampung pada 2028.