IKNPOS.ID – Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara menilai reaktivasi atau pembukaan kembali rute Balikpapan-Brunei sebagai langkah strategis dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Brunei Darussalam.
Reaktivasi rute penerbangan Balikpapan-Brunei menjadi momentum penting bagi penguatan konektivitas udara antara kedua negara.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah VII, Imron Jazuli, dalam perayaan pembukaan kembali rute tersebut oleh Royal Brunei Airlines di Kota Balikpapan, Sabtu (22/2/2025), menegaskan bahwa langkah ini merupakan wujud nyata dari komitmen Indonesia dalam meningkatkan konektivitas internasional.
“Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk terus berupaya meningkatkan konektivitas dan menjadi penghubung antarbangsa,” ujar Imron Jazuli dalam keterangannya yang dikutip Minggu 23 Februari 2025.
Dukungan Kementerian Perhubungan terhadap Reaktivasi Rute
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyambut baik keputusan untuk menghidupkan kembali rute penerbangan Balikpapan-Brunei.
Terlebih lagi, Balikpapan sebagai kota penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) memiliki posisi strategis dalam menunjang mobilitas internasional.
Menurut Imron, pembukaan kembali rute ini akan memberikan dampak positif bagi berbagai sektor, termasuk industri penerbangan dan pariwisata.
Selain itu, reaktivasi rute juga diyakini akan memperkuat hubungan ekonomi kedua negara dengan mendorong perdagangan serta investasi asing di wilayah Kalimantan Timur.
Dampak Ekonomi dan Potensi Investasi
Reaktivasi rute Balikpapan-Brunei tidak hanya meningkatkan aksesibilitas bagi wisatawan dan pebisnis, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Balikpapan sebagai kota penyangga IKN memiliki potensi besar dalam menarik investor dari Brunei Darussalam dan negara lainnya.
“Sebagai penyangga IKN, investor dipercaya akan datang untuk berinvestasi di berbagai sektor, apalagi Balikpapan memiliki infrastruktur yang cukup baik,” tambah Imron.
Dengan semakin terbukanya jalur udara antara Balikpapan dan Brunei, peluang investasi di sektor transportasi, properti, dan industri lainnya diharapkan meningkat.